BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Dewan Pengurus Cabang (DPC) Pemuda Tani Indonesia (PTI) Kota Banjarmasin menggelar diskusi perdana di ruang rapat Kadiklat Pembinaan Transmigrasi. Acara ini dihadiri oleh Ketua DPC PTI Banjarmasin, Ramali; Kepala Kadiklat Pembinaan Transmigrasi, Ahmad Syahir; Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Komisi II, Suripno Sumas; Ketua Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Kota Banjarmasin, Arifin; serta anggota DPC PTI lainnya.

Diskusi yang mengangkat tema “Program Desa Swasembada Pangan dan Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan” bertujuan merumuskan langkah strategis untuk menjadikan Banjarmasin sebagai salah satu wilayah percontohan dalam pengembangan desa mandiri pangan.

Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia Banjarmasin, Ramali, menyampaikan, “Kami berharap diskusi ini menjadi langkah awal untuk menciptakan desa yang mandiri dan produktif, terutama di Banjarmasin. Dengan sinergi yang kuat dari semua pihak, kami optimis Banjarmasin mampu menjadi contoh keberhasilan dalam ketahanan pangan.”

Ketua Gempita Kota Banjarmasin, Arifin, turut menambahkan, “Gempita siap mendukung program ini dengan melibatkan generasi muda dalam kegiatan pertanian modern. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kita bisa menjadikan sektor pertanian di Banjarmasin lebih berdaya saing dan berkelanjutan.”

Fokus Diskusi:

Optimalisasi Lahan Pertanian: Mengidentifikasi potensi lahan produktif di desa-desa sekitar Banjarmasin untuk mendukung swasembada pangan.
Pemberdayaan Pemuda: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pemuda tani untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi.
Dukungan Kebijakan: Mendorong kebijakan pemerintah dan DPRD yang berpihak pada petani, khususnya dalam program ketahanan pangan.
Inovasi Teknologi: Memanfaatkan teknologi modern untuk mendukung produksi, pengelolaan, dan distribusi hasil pertanian.
Ahmad Syahir, Kepala Kadiklat Pembinaan Transmigrasi, menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung penuh inisiatif ini dengan menyediakan pelatihan serta pendampingan teknis kepada masyarakat desa. Sementara itu, Suripno Sumas dari Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menegaskan bahwa DPRD siap mendukung kebijakan dan alokasi anggaran untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis desa.

Diskusi ini menghasilkan sejumlah rencana aksi, seperti pelatihan berbasis teknologi untuk petani, pembentukan koperasi pangan, dan penguatan jaringan distribusi hasil panen. Dengan kolaborasi semua pihak, diharapkan Banjarmasin mampu menjadi pelopor desa swasembada pangan di Kalimantan Selatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *