SHALOKAL. INDONESIA, BANJARMASIN Budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah (Hidroponik) menjadi alternatif cerdas ketika terbatasnya lahan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan saat ini berusaha mengidukasi masyarakat untuk mengembangkan Hidroponik pada Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Kali ini model hidroponik yang diterapkan oleh Tim Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Dispersip Prov. Kalsel agak berbeda dari sebelumnya dengan mengunakan Pipa Paralon yaitu Dengan memanfaatkan barang-barang bekas berupa styrofoam bekas buah. Dengan mengunakan sistem sumbu.

Nampak ada kombinasi didalam Styrofoam tempat budidaya sayuran hidroponik yang terdalam dua jenis sayur yaitu sawi daging dan bayam merah. Selain menggunakan Styrofoam hidroponik sederhana ini bisa menggunakan barang-barang bekas lainya seperti jerigen atau bekas gelas air mineral plastik.

Sebelumnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui talkshow virtual mengajak generasi milenial bertani “asyik” dengan mempelajari teknik dasar hidroponik dan peluang usahanya.

Pegiat literasi Banua, Hajriansyah pernah mengatakan, masih banyak yang harus dibenahi terkait peningkatan literasi atau minat baca di Kalimantan Selatan.Menurutnya pendekatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan minat baca yaitu dengan mendekatkan terlebih dahulu pemuda dengan buku dan perpustakaan.

“PR-nya banyak, tapi yang penting dulu orang mau datang ke perpustakaan dan mau dekat dengan buku dulu,” katanya. “Tapi tentu harus ada program berkelanjutan untuk meningkatkan wawasan dari hasil bacaanya,” tambah pria yang juga Ketua Dewan Kesenian Kota Banjarmasin.

Kepala Dispersip Kalsel Dra Hj Nurliani Dardie 12/12/2022 mengatakan, kampanye literasi terus kami galakan ke berbagai tingkatan hingga paling bawah. Selain itu kami juga aktif dalam pengenalkan salah satu program dari Perpustakaan Nasional RI yang bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat dengan kegiatan yang dapat menambah wawasan dan keterampilan para Pemustaka yang berkunjung,
Program tersebut dikenal dengan
Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini merupakan Program dari Perpustakaan Nasional RI.

Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi
masyarakat dalam mengembangkan potensinya
dengan melihat keragaman budaya, kemauan
untuk menerima perubahan, serta menawarkan
kesempatan berusaha, melindungi dan
memperjuangkan budaya dan Hak Asasi
Manusia. Melalui perpustakaan berbasis inklusi
sosial masyarakat dapat diberdayakan ungkap Bunda Nunung.

Editor: Erma Sari, S. Pd

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *