SHALOKAL. INDONESIA, BANJAR- Musyawarah Daerah (Musda) merupakan forum musyawarah tertinggi bagi organisasi Muhammadiyah di setiap tingkatan. Dalam Musda akan disampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus periode yang lalu, sedangkan agenda lainnya adalah menyusun garis-garis besar program untuk masa khidmat berikutnya, mengevaluasi kinerja organisasi dan melakukan konsolidasi, serta memilih kepengurusan baru.

Hal ini disampaikan Bupati Banjar H Saidi Mansyur saat membuka Musda ke 14 Muhammadiyah dan Aisyiyah Banjar di Bendungan Karang Intan, Sabtu (25/2/2023) siang.

Dikatakan, wajah Organisasi Muhammadiyah ke depan sangat dipengaruhi oleh hasil rumusan Musda. Dalam garis-garis besar program Muhammadiyah tersebut, selain harus memperhatikan keputusan-keputusan organisasional Muhammadiyah di tingkat pusat dan provinsi, juga harus peka dan mampu menangkap aspirasi yang berkembang dimasyarakat.

“Secara internal umat Islam dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti pemahaman agama yang belum maksimal, pendidikan dan ekonomi yang masih rendah serta ukhuwah islamiyah yang belum sepenuhnya sesuai dengan idealisme islam. Sedangkan tantangan eksternal ialah maraknya kegiatan pendangkalan iman dan perusakan moral,” ungkap dia.

Saidi Mansyur berharap, Musda ini akan semakin meneguhkan peran Muhammadiyah dalam ikut berpartisipasi aktif mengatasi problematika di bidang ekonomi, kesehatan, sosial kemasyarakatan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dan bangsa Indonesia. (Si)

Editor: Erma Sari, S. Pd
Ket foto: Musda ke 14 Muhammadiyah dan Aisyiyah Banjar. ( foto: MC Banjar)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *