
TANAHLAUT, shalokalindonesia.com– Liburan rombongan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum di Pantai Borneo Jorong, Kabupaten Tanah Laut, berubah menjadi tragedi pada Minggu (22/12). Dua santri, Radit (13) dan Maulana (15), dilaporkan tenggelam setelah terseret arus laut sekitar pukul 10.25 WITA.
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat kedua santri bermain air di tepi pantai bersama rombongan ponpes. Tiba-tiba, arus laut yang kuat menyeret keduanya ke tengah. Upaya pencarian awal oleh rombongan ponpes tidak membuahkan hasil, sehingga insiden ini dilaporkan ke Potensi SAR setempat dan diteruskan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, I Putu Sudayana, S.E., M.A.P., segera menginstruksikan pemberangkatan tim rescue ke lokasi. Sebanyak enam personel dilengkapi perahu karet (rubber boat) dan peralatan pendukung lainnya dikerahkan untuk memulai pencarian.
“Setelah menerima laporan, kami langsung mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Dalam kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini, kami mengimbau pengunjung wisata untuk selalu mematuhi arahan pihak pengelola agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan,” ujar I Putu Sudayana.
Ia juga berharap agar seluruh unsur Tim SAR Gabungan yang terlibat dalam operasi ini diberikan keselamatan selama pencarian berlangsung.
Proses pencarian masih berlangsung hingga berita ini diturunkan. Tim SAR Gabungan menghadapi tantangan berupa kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Kecepatan angin dan gelombang laut yang tinggi menjadi kendala utama.
Insiden ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya kehati-hatian saat beraktivitas di kawasan wisata, khususnya di pantai. Pengelola tempat wisata juga diimbau untuk memperketat pengawasan dan memberikan informasi yang jelas kepada pengunjung mengenai kondisi arus laut.
Pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin berjanji akan memberikan pembaruan terkini terkait upaya pencarian kedua korban.