BANJARMASIN, shalokalindonesia.com. Upaya pihak Kejari Banjarmasin untuk mempercepat pemberkasan terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan gedung baru Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Banjarmasin terus dilakukan.
Terbukti pada saat ini, pihak penyidik Kejari Banjarmasin telah memanggil dan memeriksa 18 saksi.
Kasi Intelijen Kejari Banjarmasin, Dimas Purnama Putra mengatakan, pada hari ini Senin, ( 16/10/2023 ) pihaknya telah memanggil dan langsung memeriksa 18 saksi.
” Alhamdulillah, 18 saksi yang dipanggil semuanya bisa hadir, dalam rangka mempercepat waktu karena sudah ada penetapan tersangka, ” terang Dimas saat ditemui di ruang kerjanya.
Lanjutnya, semua pihaknya lakukan untuk mempercepat pemberkasan agar bisa cepat melimpahkan ke Pengadilan.
” Percepat pemberkasan agar bisa segera dilimpahkan ke pengadilan negeri Banjarmasin, ” katanya.
Untuk diketahui bahwa biaya proyek pembangunan gedung baru Balai Besar POM di Banjarbaru tersebut senilai 30 miliar dan dana bersumber dari APBN 2019.
Adapun anggaran proyek dibagi dalam dua tahap yaitu tahap I senilai 19 miliar. Sedangkan tahap II senilai Rp11 miliar.
Sedangkan tahun 2022 kembali tender pembangunan gedung laboratorium dan kantor pelayanan publik tahap IV. Dan nilai pagu anggaran proyek senilai 34 miliar. Sementara 2023 kembali dianggarkan untuk finishing. (shalokalimdonesia.com/na)
Editor: Erma Sari, S. Pd