
BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Institut Bisnis dan Teknologi Kalimantan (IBTK) menggelar kegiatan Faculty Development yang bekerja sama dengan Wadhwani Foundation.
Program ini bertujuan membekali dosen dengan materi pembelajaran terkini yang digunakan di 20 negara, sehingga mahasiswa dapat menerima pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.
Manager Wadhwani Foundation, Dita Maya Sari, menjelaskan bahwa kurikulum yang diterapkan akan setara dengan standar internasional.
“Materi ini dirancang agar mahasiswa di Kalimantan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang sama dengan mahasiswa di luar negeri. Program ini penting agar kita tidak tertinggal, terutama di era teknologi yang terus berkembang,” ungkapnya, Senin (13/1/2025).
Dita menambahkan bahwa platform ini juga menyediakan materi dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah diadopsi oleh berbagai wilayah.
“Ini adalah program pertama di Kalimantan, dan kami berharap semakin banyak kampus yang ikut menerapkan inisiatif ini,” ujarnya.
Selain itu, program ini diharapkan mampu mendukung peningkatan ekonomi di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.
“Mahasiswa juga akan dibekali keterampilan yang relevan untuk persiapan memasuki dunia kerja,” tambahnya.
Terpisah, Ketua IBTK, Yanuar, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk menyelaraskan pendidikan kewirausahaan dengan kebutuhan mahasiswa.
“Dosen terlebih dahulu diberikan pelatihan oleh Wadhwani Foundation melalui program CSR mereka, sebelum materi ini diterapkan ke mahasiswa,” jelasnya.
Sebanyak 35 peserta dari lima institusi, termasuk IBTK, Uniska, dan STIKIP Kalimantan, turut serta dalam kegiatan ini.
“Kami berharap materi ini dapat mulai diimplementasikan pada tahun 2025 untuk mendukung program studi menjadi lebih unggul,” kata Yanuar.
Program ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan mahasiswa yang kompetitif, kreatif, dan mampu bersaing di tingkat global, sekaligus memperkuat peran Kalimantan sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia. (puj)