BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2024, sejumlah LSM Banua menggelar aksi simpatik yang mencuri perhatian publik, Senin pagi (9/12/2024) berlokasi di depan Gedung KNPI, Jalan Lambang Mangkurat, Kota Banjarmasin.
Para aktivis menyampaikan pesan moral dengan cara unik: membagikan bunga kepada pengendara yang melintas.
LSM banua yang berpartisipasi terdiri dari BABAK Kalsel (Bahrudin), Pemuda Kalimantan (Novel),
KMPIB Kalsel (Bahaudin), DPW IWO INDONESIA KALSEL ( Bunda Mona), LP3K Kalsel (Ahmad Bahrani), ARM Kalsel (Syahrozi), KRBB Kalsel (Hafifah), GPI Kalsel (Gazali Rahman), GANTARA Kalsel (Heryanto) , AGAK Kalsel (Albany),
LP2K Kalsel (Iwansyah) , IMAK Kalsel (Solihin) APIK Kalsel (Muslim), BP3K-RI Kalsel KSHNM Kalsel
Mengenakan atribut mencolok dan membawa poster bertuliskan pesan anti korupsi, aksi ini tak hanya menarik perhatian, tetapi juga menyentuh hati masyarakat.
“Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab bersama. Hari ini kami memilih simbol bunga sebagai pengingat bahwa dunia tanpa korupsi adalah dunia yang lebih indah,” ujar Koordinator Aksi, Gazali Rahman.
Ia menambahkan, Hakordia 2024 harus menjadi momentum kebangkitan kolektif untuk melawan korupsi di semua lini kehidupan.
“Integritas dan transparansi harus menjadi nilai utama yang dipegang setiap individu,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, para aktivis jjuga menyampaikan orasi singkat yang menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung pemberantasan korupsi.
Mereka mengingatkan bahwa masalah korupsi tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah, melainkan membutuhkan keterlibatan semua elemen masyarakat.
“Aksi ini adalah simbol, tetapi yang kami harapkan adalah perubahan nyata dalam pola pikir dan perilaku masyarakat,” katanya
Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tidak hanya berlangsung di Banjarmasin, tetapi juga serentak di berbagai kota di Indonesia.
Di berbagai wilayah, mahasiswa, pelajar, dan aktivis sosial turut menyuarakan aspirasi serupa melalui beragam kegiatan kreatif.
Aksi simpatik di Banjarmasin ini diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat untuk terus memperjuangkan nilai-nilai anti korupsi.
Dengan semakin tingginya kesadaran publik, diharapkan pemberantasan korupsi di Indonesia semakin efektif dan membawa perubahan positif bagi generasi mendatang.
“Semoga gerakan kecil ini menjadi awal dari gelombang besar kesadaran kolektif untuk Indonesia yang lebih bersih dan bermartabat,” tutupnya. (na)
Editor: Erma Sari, S. Pd