SHALOKALINDONESIA.COM, BANJARMASIN- Kegiatan Khataman Al-Qur’an di Sekolah pada saat maupun menjelang Ramadhan selama ini, sangat positif dan bagus sekali untuk dilestarikan. Kegiatan ini juga menjadi perhatian Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) Kalimantan Selatan.
Menurut Dr Jarkawi MMPd, selaku Ketua DPW Forsiladi Kalsel, hal ini dikarenakan sebagai satu pengembangan spirit dalam jiwa Siswa-siswa yang menghadapi tantangan jaman dan perlu dimatangkan, sehingga kegiatan Khataman Al-Qur’an di sekolah, dirasakan dan dinilainya sangat bagus.
“Namun yang dijaga dalam tadarusan itu adalah Adab dalam tata cara membaca Al-Qur’an, dalam sikap duduknya. Jangan nanti Tadarusan tapi sambil main game. Saya berharap, di sinilah penanaman karakter di dalam berbasiskan spiritual. Tadarusan tolong diperhatikan bagaimana adab, seperti dalam keadaan suci, berwudhu, Al-Qur’an diletakkan jangan sembarangan, jangan ditaruh di lantai. Adab-adab ini yang perlu diperhatikan,” ungkap Jarkawi.
Jarkawi juga mengharapkan, penghayatan isi Al-Qur’an dan juga membaca terjemahannya. Jika ada yang bisa membaca Tafsirnya, juga lebih bagus. Karena akan memberikan pemahaman.
“Sehingga siswa kita tidak hanya bisa membaca, tapi dia bisa memahami apa kandungan isi Al-Qur’an itu,” Jarkawi menambahkan.
Selain itu, Jarkawi juga menilai sangat bagus untuk berbagai kegiatan Ramadhan di sekolah, yang dimulai dari Buka Puasa Bersama, Shalat Magrib Berjamaah hingga Shalat Isya dan Tarawih Berjamaah. Karena kegiatan ini turut menyemarakkan Ramadhan, sebagai aktivitas yang menunjukkan kegembiraan masyarakat dengan kegiatan-kegiatan spiritual tersebut. Apalagi diisi dengan Tadarusan dan Kuliah Tujuh Menit (Kultum/istilah ceramah singkat) dan itu memberikan penanaman-penanaman spiritual, yang berkaitan dengan karakter.
“Lagi-lagi dalam berpuasa, kita harus menjaga adab bagaimana orang berpuasa. Mungkin perkataan, penglihatan, pendengaran kita. Tidak hanya kegiatan spiritual saja. Tingkatkan kualitasnya dengan menjaga adab-adabnya itu. Karena adab ini lebih tinggi dari ilmu. Sebab Orang Berilmu tapi Tidak Beradab, tidak ada artinya,” tegas Jarkawi.
Sehingga Jarkawi mengingatkan, agar adab tetap penting harus dijaga, disamping melaksanakan berbagai kegiatan yang dilakukan, sambil menanamkan karakter pada Siswa dengan menekankan adab seperti saat berjamaah, tadarusan, saat mendengarkan tausiah dan adab dalam aktivitas lainnya.(Shalokalindonesia.com/jn)
Editor: Erma Sari, S. Pd
Ket foto: khataman Al Quran. (Foto: jn)