TABALONG, shalokal– Kepala Desa (Kades) Bumi Makmur, Exy Setyawati, menolak keras tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam kegiatan dugaan tambang batu bara ilegal.
Tuduhan ini mencuat setelah Polres Tabalong menangkap enam truk bermuatan batu bara ilegal pada 7 Agustus 2024.
Dalam wawancara pada Minggu (11/08/2024), Exy menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan merupakan fitnah kejam yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Tanya langsung ke masyarakat, apakah benar saya terlibat? Itu fitnah yang sangat kejam yang dilontarkan oleh oknum L,” ujarnya.
Exy juga mengungkapkan bahwa ia telah menerima ancaman dan intimidasi, termasuk ancaman dengan senjata tajam saat berada di kantornya.
“Sebagai seorang Kades perempuan, saya memiliki tanggung jawab untuk melindungi masyarakat, menjaga ketertiban, keamanan, ketenangan, dan aset desa. Namun, saya merasa tidak mendapatkan perlindungan yang memadai dari pihak berwenang,” keluh Exy.
Ia menjelaskan bahwa pada hari kejadian, dirinya hanya memfasilitasi pertemuan antara masyarakat dan tim L untuk menghindari konflik.
Sayangnya, upaya ini malah dipelintir menjadi tuduhan bahwa dirinya mendukung tambang ilegal dan menerima uang dari pihak terkait.
“Saya tidak pernah menerima uang sepeser pun dalam bentuk apa pun,” tegasnya.Exy menekankan bahwa ia tidak terlibat dalam dialog tersebut dan hanya bertindak sebagai fasilitator.
“Saya berpikir, jika dialog tersebut diadakan di rumah saya, maka tidak akan ada keributan. Namun, ternyata itu justru dijadikan bahan untuk menyebarkan fitnah,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Di akhir pernyataannya, Exy Setyawati berharap mendapatkan perlindungan hukum dan keamanan dari pihak berwenang terhadap dugaan tindakan premanisme dan intimidasi yang dialaminya.
“Saya sangat berharap adanya perlindungan hukum dan keamanan dari pihak berwenang untuk diri saya,” pungkasnya.
Sikap tegas Kades Bumi Makmur ini menunjukkan bahwa dirinya tidak akan tinggal diam menghadapi fitnah dan ancaman yang merusak integritasnya sebagai pemimpin desa. (Rls)
Editor: Nanang