BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- PT Dangsanak Banua Sebuku (DBS) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
Penandatanganan yang antara Perusda PT DBS dengan ULM terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini dilakukan di ruang rapat Gedung Rektorat ULM Banjarmasin, Senin (12/2/2024).
Rektor ULM Banjarmasin, Prof. Dr. Ahmad, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada manajemen PT DBS yang telah melaksanakan MoU dengan ULM ini.
Dimana menurutnya PT DBS merupakan salah satu perusahaan daerah yang memegang blok migas di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru.
“Dengan dilaksanakannya MoU hari ini, tentu saja ULM memiliki energy baru dalam rangka mengembangkan diri sebagai perguruan tinggi negeri yang lebih progresif lagi di masa yang akan datang,” jelasnya.
Ia pun berharap dengan MoU dengan PT DBS hari ini, bisa menjadi motivasi dan semangat khususnya di internal ULM.
“MoU yang di laksanakan hari ini betul-betul memiliki nilai yang sangat strategis. Terutama mendukung pengembangan hutan lahan mangrove yang dimiliki sebagai pusat penelitian lahan basah dan mangrove dunia oleh ULM seluas 621 Ha,” jelasnya.
“Kalau ini benar-benar bisa di wujudkan Insha Allah ULM akan menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia dan bahkan mungkin Dunia yang memiliki pusat penelitian seluas 621 Ha khusus Mangrove,” sambungnya.
“Dengan adanya pusat penelitian lahan basah berbasis mangrove, maka ini sangat sesuai dengan visi misi ULM center of excelent bidang lahan basah,” tambahnya lagi.
Sementara itu Direktur Utama PT DBS, Adi Kartika, mengatakan bahwa MoU yang dilaksanakan dengan ULM ini karena pihaknya memiliki kewajiban untuk alih pengetahuan di daerah khususnya di Kalsel.
“Semoga dengan kerjasama bersama ULM ini akan berdampak pada multiplier effect yang luas melalu beberapa Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang bisa kira implementasikan,” terangnya.
Selain itu, pusat penelitian yang dimiliki oleh ULM banjarmasin ini juga menjadi salah satu faktor untuk penguatan kerjasama tersebut.
“Pusat penelitian lahan basah mangrove ini juga dikerjasamakan dengan pemerintah daerah Kotabaru jadi sasaran kerjasamanya tepat dan tempatnya juga sesuai,” pungkasnya.
Dalam penandatanganan MoU tersebut, turut dihadiri oleh perwakilan Pemprov Kalsel, yakni Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur, serta Direktur Utama PT Bangun Banua, Bayu Budjang. (shalokalindonesia.com/AR)