BATOLA, shalokalindonesia.com- Media Center melalui RSPD Ijejela 100 FM melakukan kunjungan di Dinas Ketahanan Pangan Dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Barito kuala guna melakukan wawancara seputar kegiatan DKPP selama dijabat oleh kepala dinas yang baru Ardiansyah, Jum’at (17/05).
Dalam wawancara Ardiansyah menerangkan Tupoksi dari DKPP adalah untuk menangani ketahanan pangan dan perikanan di Kabupaten Barito Kuala. Terdapat 3 bidang dalam satu sekretariat yaitu yang pertama adalah bidang ketahanan pangan.
Sebuah rumpun daripada sektor pertanian untuk membina petani agar produksi yang mereka hasilkan layak untuk di konsumsi dalam rangka menjamin sertifikasi atau mutu sejauh mana hasil dari pertanian itu dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
Setiap minggunya dari staf bidang ketahanan pangan melakukan uji sample di laboratorium seperti sayuran dan makanan yang ada di pasaran apakah berbahaya dikonsumsi atau tidak dan hasilnya akan disampaikan ke Provinsi.
Kemudian, ia menjelaskan bahwa proses tersebut dalam rangka menjamin keamanan barang yang di konsumsi masyarakat dari hasil pertanian, dan juga dalam rangka untuk memenuhi atau menyiapkan logistik masyarakat agar ketersediaan barang tersebut terutama padi dan beras selalu tersedia di waktu Panceklik, bencana dan lain sebagainya.
Kedua bidang perikanan tangkap yaitu membina para nelayan atau masyarakat yang bergerak di bidang perikanan tangkap maupun budidaya. Ardiansyah menerangkan tentang perikanan tangkap yakni usaha yang dilakukan masyarakat melalui alat tangkap seperti memancing yang juga termasuk dalam kategori perikanan tangkap.
“Fungsi dari bidang perikanan adalah membina para nelayan kemudian membantu serta memberikan hibah seperti mesin ataupun perahu yan di danai oleh Pemerintah Daerah, Provinsi ataupun Pemerintah Pusat.” terangnya.
Selanjutnya Ardiansyah menjelaskan tentang perikanan budidaya, yaitu usaha bidang perikanan yang membudidayakan ikan seperti Keramba, Tambak, dan Empang.
“Tugas dari bidang perikanan adalah membina para nelayan atau kelompok usaha bersama yaitu memberikan bahan untuk membuat keramba,tambak atau empang serta menyediakan benih ikan untuk di budidayakan dan nantinya juga bisa untuk menjadi penghasilan para nelayan/pelaku usaha nelayan sesuai kemampuan daerah masing-masing.” jelas Ardiansyah.
Di akhir sesi wawancara Ardiansyah berharap kedepannya agar pemerintah mau memprioritaskan di bidang perikanan seperti anggaran untuk di budidaya air tawar terutama keramba, tambak dan lainnya.
Menurutnya diprioritaskan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sejauh ini di bidang perikanan terlihat menjanjikan.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pengeboman ikan disungai, melakukan setrum atau melarutkan jenis obat (POTAS) ke sungai yang efeknya sangat membahayakan bibit-bibit ikan
Sekaligus harapnya meminta bantuan kepada pihak yang berwenang untuk bisa mengurangi pelaku pencemaran atau memberantas para pelaku penyetruman/pengeboman ikan agar budidaya ikan dapat terus berjalan. (R.G/Ron/Kominfo)