BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Ketua Partai Ummat Kota Banjarmasin Muhammad Sadiq Thalib berhadir dalam deklarasi Pemilu Damai 2024 di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Selasa (10/10/2023).
Ia bilang, deklarasi Pemilu Damai 2024 ini merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan pemilu yang demokratis dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.
“Pentingnya menjaga keamanan dan perdamaian selama proses pemilu berlangsung dan menekankan pentingnya keadilan dalam proses pemilu, agar masyarakat dapat memilih pemimpin yang berkualitas dan dapat memajukan daerah, ” ucapnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga keamanan dan perdamaian selama proses pemilu serta memberikan suaranya.
“Kita sebagai partai baru, tentunya ingin dan wajib rasanya ikut menyukseskan, karena kita bagian dari Indonesia. Kita ingin pemilu ini sukses 2024, baik DPRD, DPD, DPRI dan Pilpres, ” kata MST.
Ia menambahkan, menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat melibatkan peran dari seluruh unsur dan merupakan tanggung jawab yang harus dijalani bersama dengan sungguh-sungguh.
“Pemerintah, TNI, Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Organisasi Masyarakat/LSM, dan seluruh Peserta Pemilu beserta pendukungnya dan Partai Politik termasuk organisasi sayapnya, berperan untuk bersama-sama menciptakan situasi Pemilu Tahun 2024 yang berintegritas dan berkualitas,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, sebagai Warga Negara Indonesia yang baik, dalam menyambut dan melaksanakan Pemilu 2024, penting untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, tanpa membuat perselisihan di antara sesama.
“Hargai setiap perbedaan yang ada, hargai pilihan masing-masing, dan diperlukan kesadaran tinggi untuk saling guyub dengan tidak membeda-bedakan, lalu terus junjung tinggi toleransi, agar Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga yang kokoh tanpa perselisihan walaupun berbeda-beda pilihan,” terangnya.
Menurutnya, masa kampanye akan terasa kompetitif, terlebih ada potensi “black campaign”. Tantangan ini pun akan berjalan simultan dengan isu lain seperti ekonomi, isu SARA, isu ekspresi publik yang akan terjadi di kemudian hari. (shalokalindonesia.com/na
Editor: Erma Sari, S. Pd