KOTABARU, shalokalindonesia.com– Pemerintah Kabupaten Kotabaru terus mengupayakan langkah strategis untuk menurunkan prevalensi stunting yang saat ini tercatat sebesar 20,1% pada tahun 2024.

Meski indeks ketahanan pangan daerah telah mencapai 80,5%, masalah stunting masih menjadi tantangan besar, terutama karena erat kaitannya dengan kemiskinan ekstrem dan kondisi ekonomi keluarga yang rentan.

Asisten Pemerintahan dan Kesra, H. Minggu Basuki, menekankan pentingnya sinergi berbagai program untuk mendukung penurunan stunting.

“Pemberian bantuan makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil, bantuan sosial, bantuan sembako, pengurusan BPJS Kesehatan, serta pemanfaatan pekarangan dan edukasi gizi seimbang melalui program Isi Piringku bagi ibu hamil dan balita menjadi kunci utama dalam mengatasi permasalahan ini,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten juga menunggu arahan kebijakan nasional dari Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk memastikan program strategis tahun 2025, seperti makan siang gratis bagi anak sekolah, dapat mendukung percepatan penurunan stunting sesuai RPJMD 2025-2029.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya semua pihak yang terlibat dalam rapat koordinasi TPPS hari ini. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan harus dapat diimplementasikan dengan baik dan penuh tanggung jawab oleh setiap SKPD yang hadir,” tegas Minggu Basuki.

Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, Kotabaru optimistis dapat mengatasi tantangan stunting dan mewujudkan generasi sehat serta berkualitas.

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *