BANJARBARU, shalokalindonesia.com– Gusti Basrie (77) merupakan salah satu jemaah haji yang masuk dalam kategori Lansia, beliau memang tua dari segi usia namun masih terlihat gagah dan semangat ketika di ajak bicara.
Kakek Basrie lahir di Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal pada 6 November 1946.
Ketika ditanya mengenai pekerjaannya diwaktu muda Kakek basri menyebut dirinya sebagai “Tukang Pukul” “Saya ini dulu tukang pukul,” kata Basrie mengistilahkan pekerjaannya sebagai seorang Kasi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) ditingkat Kecamatan Warungin.
Basrie menceritakan sebagai seorang Trantib dirinya dulu sering melakukan penertiban dipasar -pasar liar dan para pedagang kaki lima di wilayah kerja Kecamatan. “Kalau sudah bertugas dulu sering kontak fisik kalau ada yang orang bandel susah untuk ditertibkan,” katanya.
“Tapi itu dulu, tahun 1984 sekarang sudah pensiun dan hanya ingin menikmati hidup sebagai seorang kakek,” katanya yang mengaku memiliki sembilan cucu dari tiga orang anak-anaknya.
Kakek Basrie mengaku bersyukur dapat berangkat haji dalam keadaan sehat meski sudah tua namun masih mampu beraktivitas secara mandiri, “Alhamdulillah, dulu saya suka silaturrahmi dengan teman-teman, kumpul kumpul dengan semua rekan kerja di semua jenjang usia, saya kira itu yang menjadi rahasia saya tetap sehat hingga sekarang,” katanya sambil tersenyum.
Selanjutnya, ditanya tentang motivasinya berhaji, Kakek Basrie mengakui bahwa dirinya adalah orang yang mampu dari segi materi dan fisik. “Saya masih sehat dan mampu, makanya mau berhaji agar dipanjangkan umur lebih dari 100 tahun ” katanya.
Kakek Basrie tergabung dalam Kloter 5 Embarkasi Banjarmasin yang berasal dari daerah Kapuas, Kota Waringin Barat dan Barito Timur. Kakek Basrie diberangkatkan pada Sabtu 18 Mei 2024 pukul 02:10 Tengah malam kemaren melalui bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin di Banjarbaru. (shalokalindonesia.com/rls)
Editor: Nanang