BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 telah usai. Hasil pemungutan suara Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota di Kalimantan Selatan (Kalsel) telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Namun, hasil Pilkada di dua daerah di Kalsel digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwali) Banjarbaru dengan empat permohonan terdaftar, dan satu permohonan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbub) Banjar.
Sementara, selain dua daerah itu, hasil Pilbub dan Pilwali di 11 daerah lainnya tidak ada gugatan ke MK, termasuk Pilgub Kalsel. Sehingga tinggal menunggu kepastian jadwal pelantikan yang akan digelar serentak se-Indonesia.
Baca Juga:
Menyusul selesainya pencoblosan Pilkada 2024, Lembaga Studi Nusantara Kalimantan (LS Vinus) Kalsel, selaku Lembaga Pemantau Pemilu mengingatkan pentingnya menjaga kedamaian dan persatuan dalam proses demokrasi di Banua.
Pasangan calon (Paslon), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta berbagai elemen masyarakat diminta untuk tetap menjaga ketertiban dan menghormati hasil Pilkada, apapun hasilnya.
“Pasca pencoblosan, penting untuk menghindari tindakan yang dapat memicu perpecahan, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, atau tindakan anarkis,” kata Muhammad Fakih Ramadhani selaku Pengurus bidang kaderisasi LS VINUS Kalsel.
Baca Juga:
Lembaga pemantau Pemilu independen yang bersertifikasi akreditasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi ini mengingatkan bahwa pesta demokrasi yang telah berjalan dengan lancar ini bertujuan untuk memperkuat prinsip-prinsip demokrasi, termasuk sikap saling menghargai dan menerima perbedaan.
Selain itu, LS Vinus Kalsel juga mengingatkan pentingnya partisipasi aktif dalam mengawasi setiap tahapan pemilu agar berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk pasca pencoblosan.
“Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat mengganggu kedamaian pasca-pemilihan,” pungkas Fakih.
Baca Juga:
