TANAHLAUT, shalokalindonesia.com– Mahasiswa KKN Ilmu Komunikasi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kelompok 5 tahun 2024 berhasil mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecoenzym di Desa Suka Ramah, Kecamatan Panyipatan.
Desa yang dikenal sebagai Kampung Hortikultura ini memiliki potensi besar dalam bidang pertanian namun masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan limbah organik.
Menyadari potensi dan permasalahan yang ada, mahasiswa KKN ULM berinisiatif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengelola limbah organik menjadi produk yang bermanfaat.
Baca Juga:
Salah satu solusi yang mereka tawarkan adalah pembuatan ecoenzym, yaitu cairan organik hasil fermentasi dari campuran buah-buahan, gula, dan air. Ecoenzym dapat digunakan sebagai pupuk organik, pembersih alami, hingga bahan baku produk perawatan tubuh.
“Desa Suka Ramah memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun pengelolaan limbah pertaniannya masih kurang optimal. Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan memanfaatkan limbah organik menjadi produk yang bernilai tambah,” ujar Ramadaniar Gati Ageliya, Ketua Kelompok 5 KKN Ilmu Komunikasi ULM 2024.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, mahasiswa KKN ULM bekerjasama dengan Eco Enzym Nusantara Banjarbaru, sebuah lembaga yang berpengalaman dalam pengembangan dan pemanfaatan ecoenzym.
Baca Juga:
Melalui kolaborasi ini, masyarakat Desa Sukaramah mendapatkan pelatihan komprehensif dan praktik langsung dalam pembuatan ecoenzym.
Sosialisasi dan pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari 4 dusun dan 16 RT di Desa Suka Ramah. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan tentang proses pembuatan, manfaat, dan potensi pengembangan ecoenzym.
Mahasiswa KKN ULM berharap program sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecoenzym ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Sukaramah.
Baca Juga:
Mereka berharap masyarakat dapat memproduksi ecoenzym secara mandiri dan memanfaatkannya untuk berbagai keperluan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengelola limbah organik dengan lebih baik. (Na)
Editor: Nanang
Baca Juga:
