
BALANGAN, shalokalindonesia.com – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dilaksanakan oleh mahasiswa STAI Al-Washliyah Barabai di Desa Sungsum dan Desa Gunung Batu resmi berakhir. Perpisahan ini diadakan dalam sebuah acara yang meriah, di mana mahasiswa mempersembahkan berbagai penampilan yang menghibur dan mendidik.
Acara perpisahan ini berlangsung pada tanggal 20 November 2024, dihadiri oleh warga setempat, perangkat desa, dan dosen pembimbing.
Kegiatan ini menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk menunjukkan hasil kerja mereka selama KKN, sekaligus memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah berpartisipasi.
Menurut Salah satu mahasiswa KKN STAI Al-Washliyah Barabai, Ravita mengatakan dalam penampilan yang mencuri perhatian adalah dari Sanggar Budaya setempat yang mengangkat tema “Jangan Di Kira Kawin Itu Nyaman”. Penampilan ini menggambarkan berbagai sisi kehidupan pernikahan dengan cara yang humoris namun tetap mengena. “Melalui tarian dan drama, sanggar budaya berhasil menyampaikan pesan bahwa pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tantangan yang harus dihadapi bersama.” Ucapnya
Tak hanya itu, Mahasiswa KKN STAI Al-Washliyah Barabai juga melakukan berbagai kegiatan di desa, seperti penyuluhan tentang kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup warga desa.
Tokoh masyarakat Ustadz Supriadi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa STAI Al-Washliyah Barabai atas dedikasi dan kerja keras mereka. “Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut, dan semoga ilmu yang mereka bawa dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Acara perpisahan ini ditutup dengan harapan agar mahasiswa tetap menjalin hubungan baik dengan warga desa, serta mengingat pengalaman berharga selama menjalani KKN.
Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk mengabdi kepada masyarakat dan memberikan kontribusi positif.
Dengan berakhirnya KKN ini, mahasiswa STAI Al-Washliyah Barabai telah meninggalkan jejak yang berarti di Desa Sungsum dan Desa Gunung Batu, sekaligus mengingatkan kita bahwa setiap pengalaman, baik maupun buruk, adalah bagian dari proses belajar hidup.
(Shalokalindonesia.com/Sidiq)