
BANJARMASIN, shalokalindonesia.com-Akhir April 2024 menjadi momen bagi Ratusan Petani Kalsel. Karena di penghujung April hingga awal Mei 2024,diikutsertakan belajar khusus tentang budidaya sawit
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian yang mengandeng khusus Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY-STIPER), memberikan kesempatan petani yang diwakili dari Kabupaten Tanah Laut mengikuti pelatihan teknis budidaya kelapa sawit ini.
Sebanyak 130 orang petani yang merupakan pekebun dan petani sawit dilatih khusus cara membudidayakan tanaman sawit yang mendunia ini.Selama lima hari secara marathon, ratusan petani ini pun mendapat pembekalan khusus di Hotel Fugo Banjarmasin, sejak 29 April 2024 hingga 4 Mei 2024.
Wakil Direktur AKPY STIPER, Idum Satia Santi SP,MP, menjelaskan pelatihan ini merupakan salah satu program yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian secara umum dan khususnya kelapa sawit.
“Ini salah satu peningkatan kompetensi kepada petani sawit khususnya di Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, melalui program pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS).Dan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY-STIPER) mendapat amanah sebagai penyelenggara kegiatan tersebut,” ujarnya saat memberikan keterangan resmi kepada sejumlah awak media di Banjarmasin, Selasa (30/04/2024).
Perempuan yang pernah menjabat Staf Ahli Pemasaran dan Kerjasama Instiper Jogjakarta ini juga menyebutkan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia berkembang pesat. Terlebih komoditas sawit menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia dari sektor pertanian. Indutri sawit prospeknya cukup cerah, namun masih kekurangan sumber daya manusia yang unggul dan berkelanjutan.
“Melalui pelatihan ini petani bisa belajar secara spesifik terkait budidaya sawit. Mengingat sawit adalah salah satu penyumbang devisa terbesar bagi dunia perkebunan, apalagi dengan adanya program replanting dan PSR, sehingga diperlukan SDM unggul,”sebut Idum Satia Santi.
Pihaknya sendiri tahun 2024 ini membangun kerjasama dibidang pelatihan budidaya kelapa sawit dengan lima daerah yakni Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Barat hingga Kalimantan Selatan.Tercatat ada 996 orang petani sawit yang dididik khusus untuk meningkatkan kelasnya sehingga tak bisa dianggap sebelah mata.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut, Faried Widyatmoko, saat diwawancara wartawan, sangat berterimakasih dengan diberikannya kesempatan petani di daerah mereka untuk belajar. Dia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit, khususnya juga petani sawit Tanah Laut.
“Apalagi perkebunan kelapa sawit di Tanah Laut terus mengalami perkembangan yang menggembirakan. Bahkan setiap tahun di Tanah Laut untuk luasan lahan juga bertambah,” katanya.
Data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut menyebutkan industri kelapa sawit disambut antusias warga Tanah Laut. Karena data terbaru menunjukkan terdapat 6.667 kepala keluarga yang menggeluti kelapa sawit rakyat di Kabupaten Tanah Laut.(rilis)