
SHALOKAL. INDONESIA, BANJARMASIN – Jembatan Sulawesi 2 resmi di operasionalkan dan masyarakat bisa melintasi jembatan tersebut, Jumat (20/1/2023).
Jembatan Sulawesi 2 ini diberi nama Jembatan Masjid Jami
Peresmian jembatan yang berlokasi di Jalan Sulawesi, Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Banjarmasin Tengah itu, dilakukan Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina.
Menurut H Ibnu Sina, sejak diresmikan, nama dari jembatan Sulawesi 1 dan 2 sekarang bernama Jembatan Masjid Jami.
Jembatan ini, jelasnya, dibangun untuk membantu aktifitas masyarakat.
“Mudah-mudahan jembatan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, terimakasih banyak kepada Dinas PUPR telah bekerja keras untuk menyelesaikan tepat waktu,” ucap H Ibnu Sina.
Ia berharap, selain memperlancar perekonomian masyarakat, jembatan ini juga bertujuan untuk mengurai kemacetan terlebih ketika ada kegiatan besar di kawasan Masjid Jami.
“Mudah-mudahan jembatan Masjid Jami ini membawa berkah. Satu harapan saya bersama warga disini, mari kita jaga bersama dan kita rawat hasil-hasil pembangunan kota Banjarmasin, karena kitatidak hanya membangun jembatan, tetapi juga menata kawasan, ” jelasnya
Ia berharap jembatan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, serta pembangunan di tahun ini berjalan dengan lancar.
Pengerjaan Jembatan Masjid Jami bernilai Rp15,3 miliar itu, dikerjakan kontraktor pelaksana PT Hasrat Jaya Utama (Banjarmasin) di bawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.
Jembatan ini merupakan jembatan kedua, setelah Jembatan Sulawesi 1 yang berada di sampingnya telah lebih dulu selesai dan operasionalkan sekira tahun 2017 lalu.
Jembatan ini membentang di atas Sungai Kuin (Antasan), dan menghubungkan dua ruas jalan, yakni Jalan Sulawesi Pasar Lama, Banjarmasin Tengah dengan Jalan Masjid Jami, Antasan Kecil Timur-Surgi Mufti, Banjarmasin Utara.
Luas bentang jembatan yang juga disebut jembatan kembar ini memiliki lebar 7 meter dengan panjang 40 meter serta ketinggian 3 meter dari permuka air sungai atau melengkung ke atas.
Desainnya dirancang untuk memperlancar arus lalulintas transportasi sungai di bawahnya. Selain itu, jembatan tersebut untuk memperlancar arus lalulintas darat yang sangat padat, karena berdekatan dengan sebuah pasar tradisional, yakni Pasar Lama.
Di tahun 2022, ada dua jembatan yang digarap, yakni Jembatan Sulawesi 2 dan Jembatan Pasar Pagi di Teluk Kelayan. Untuk diketahui, beberapa jembatan yang dibangun itu merupakan penghubung antar-kawasan di kota berjuluk seribu sungai, masuk dalam Perda Rencana Tata Wilayah Tata Ruang (RTRW) Kota Banjarmasin tahun 2021-2041 Nomor 6 Tahun 2021.
Perda tersebut merupakan revisi dari Perda RTRW tahun 2013-2032 Nomor 5 Tahun 2014, dimana dalam Perda tersebut dicantumkan beberapa pembangunan jembatan baru, seperti Jembatan Barito III, Jembatan Sei Jingah, Jembatan Alalak 2-4, Jembatan HKSN, Jembatan Semwangi, Jembatan Sungai Gampa, Jembatan Sungai Belitung, Jembatan Pramuka Ujung, Jembatan Outer Ring Road (Sungai Gampa, Sungai Semwangi dan Sungai Belitung), Jembatan Kelayan 5 (Jalan Gerilya ke Kelayan A) dan Jembatan Sungai Awang. (Si/Prokompim Banjarmasin)
Editor: Erma Sari, S. Pd
Ket foto: Peresmian jembatan Masjid Jami. (Foto: Prokompim Banjarmasin)