BARABAI, shalokalindonesia.com- RSUD H Damanhuri Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), pastikan anak dibawah umur tidak ada pasien Hemodialisis (HD) atau yang biasa disebut cuci darah.
Direktur RSUD H Damanhuri Barabai, dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama melalui Kabib Keperawatan dan Kebidanan, Dewi Ariana menjelaskan, untuk pasien HD ada sekitar 116 pasien yang masih menjalani perawatan HD,” Kamis (25/7/2024).
“Saat ini sekitar 116 orang yang terkena HD masih menjalani pengobatan alhamdulillah dalam data kami itu tidak ada dibawah umur yang terkena HD ,” ujarnya.
Dewi mengatakan, dari 116 itu terbagi berbagai Kabupaten untuk Kabupaten HST ada 79 orang, Kabupaten Balangan ada 27 orang.
“Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) ada 7 orang, Kabupaten Tabalong ada 2 orang, dan dari Kalimantan Tengah, Tamiang Layang ada 1 orang,” jelasnya.
Kalau ada anak di bawah umur yang terkena HD, pihaknya biasanya bakal merujuk ke RS provinsi, karna untuk alat anak di HD khusus anak dibawah umur masih belum tersedia.
“Saat ini kami belum memiliki alat HD untuk dibawah umur, jadi kalau ada pasien HD dibawah umur kami bakal melakukan rujukan ke Provinsi,” bebernya.
Dewi juga menjelaskan, untuk alat HD atau cuci darah di RSUD H Damanhuri Saat ini, pihaknya memiliki sekitar 24 mesin yang tersedia.
“Alhamdulillah saat ini untuk RSUD Damanhuri ini kami memiliki alat sekitar 24 mesin lebih banyak ketimbang RS lainnya,” katanya.
Dewi juga menjelaskan, penyebab HD salah satunya hindari kemasan kemasan minuman yang berinergi jangan sampai kebiasaan mengunsumsi atau makan makanan yang siap saji.
“Kalau sesekali tidak apa-apa tapi kalau kebiasaan itu bisa menyebabkan bisa terkena HD,” tutupnya. (Bisyrul)