
SURABAYA, shalokalindonesia.com– Aksi kejahatan yang melibatkan anak-anak di bawah umur di Surabaya semakin membuat masyarakat khawatir. Fenomena ini memicu kekhawatiran dari berbagai pihak, terutama orang tua, sekolah, dan masyarakat. Beberapa kasus seperti perampasan motor hingga pencurian yang dilakukan oleh anak-anak, mendorong langkah cepat dari berbagai pihak untuk memberikan edukasi terkait dampak buruk perilaku negatif tersebut.
SD Muhammadiyah 11 Surabaya, yang beralamat di Jalan Dupak Bangunsari No.40, menjadi salah satu sekolah yang aktif mengadakan sosialisasi untuk melindungi siswa-siswinya dari pengaruh negatif. Pada 1 Oktober 2024, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sekolah tersebut menggelar sejumlah kegiatan yang bertujuan untuk menjaga anak-anak dari efek buruk penggunaan gadget yang tidak terkendali.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya rutin kami untuk memastikan bahwa peserta didik kami tidak terpengaruh hal-hal negatif dari lingkungan luar,” ujar Mursiah, Kepala SD Muhammadiyah 11 Surabaya. Menurutnya, momen peringatan Maulid Nabi dijadikan kesempatan untuk melibatkan siswa dan orang tua dalam aktivitas positif yang kreatif dan inovatif.
Berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari pembuatan karya seni dari bahan bekas hingga bazar UMKM. Yang menarik, bazar ini melibatkan kolaborasi antara siswa dan orang tua, di mana mereka bersama-sama menjual produk kreatif seperti tas, pakaian, dan tempat pensil yang terbuat dari bahan daur ulang. Selain itu, berbagai makanan dan minuman hasil olahan juga turut meramaikan acara.
Lebih dari seratus siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, bersama dengan orang tua mereka, ikut serta dalam kegiatan ini. Setiap kelas juga menampilkan kreativitas mereka melalui pembacaan puisi, hadrah, pemutaran film, dan pertunjukan teatrikal.
Acara ditutup dengan penampilan dari pendongeng anak nasional, Kak Harris, bersama bonekanya Ayis. Melalui dongengnya, Kak Harris menekankan pentingnya menjaga keharmonisan keluarga sebagai langkah pencegahan pengaruh buruk dari luar. Kehadirannya di Surabaya merupakan bagian dari tur dongeng di berbagai kota besar di Indonesia.
Selama sepekan, Kak Harris dan Ayis akan berada di Surabaya untuk memberikan hiburan sekaligus pesan-pesan moral kepada anak-anak sebelum melanjutkan turnya ke Jakarta.
Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak Surabaya dapat terhindar dari kejahatan dan semakin terinspirasi untuk mengembangkan kreativitas serta potensi positif mereka.