BALANGAN, shalokalindonesia.com – Pasca dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden, sekolah-sekolah di Kabupaten Balangan mulai melakukan pergantian foto resmi di setiap ruang kelas.
Salah satu sekolah yang telah melakukan pergantian foto adalah SMAN 1 Paringin.
Kepala SMAN 1 Paringin, Rakhmiati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan foto presiden dan wakil presiden yang baru sejak beberapa waktu sebelum pelantikan.
“Setelah pelantikan resmi pada 20 Oktober 2024, kami langsung mulai mengganti foto di kelas-kelas dan ruang kantor secara bertahap,” ujarnya.
Terdapat 19 kelas serta beberapa ruangan lain seperti ruang kepala sekolah dan ruang Tata Usaha yang turut dilakukan pergantian foto.
Rakhmiati menambahkan, pihaknya berharap proses pemasangan akan selesai dalam minggu ini.
“Dengan adanya pergantian ini, kami juga melakukan sosialisasi kepada siswa mengenai pergantian kepemimpinan nasional,” tambahnya.
Di tempat lain, SMAN 1 Halong masih menunggu petunjuk teknis terkait pergantian foto presiden dan wakil presiden.
Kepala sekolah, Rikhy Kurniawan, menjelaskan bahwa pihaknya masih menanti arahan mengenai ukuran dan format resmi foto yang akan dipasang.
“Setelah juklak juknisnya turun, kami segera melakukan pergantian,” ujar Rikhy.
Menurut Miftahurrahman, pemerhati sejarah sekaligus guru di SMAN 1 Awayan, pergantian foto presiden di instansi pendidikan bukan hanya tradisi, tetapi juga menjadi simbol peralihan kepemimpinan yang harus dipahami oleh para siswa.
“Momen ini mencerminkan adanya dinamika politik di Indonesia, dan siswa diharapkan dapat belajar dari peristiwa ini untuk lebih memahami demokrasi,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, penggantian foto presiden di kelas dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam kehidupan mereka dan berkontribusi positif kepada masyarakat. “Wajah pemimpin baru yang terpampang di kelas bukan hanya sekadar gambar, tetapi juga sebagai simbol inspirasi bagi generasi muda untuk memajukan bangsa,” katanya.
Miftahurrahman berharap, dengan momentum ini, siswa dapat lebih memahami perjalanan sejarah bangsa dan makna dari pergantian presiden.
“Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk merenungkan perjalanan panjang Indonesia dan mengambil pelajaran penting dari sejarah,” pungkasnya.
(Rahmad Sidikin/shalokalindonesia.com)