TANAH BUMBU, shalokalindonesia.com- Maraknya kasus bullying anak di sekolah dan lingkunga dewasa ini sering kali kita lihat di tayangan televisi dan media sosial yang juga yang sering di wartakan oleh banyak media.
Dan fenomena bullying anak inipun mungkin acapkali terjadi disekitar kita bahkan di depan mata kita.
Namun kurangnya kontrol sosial dan ketidak pekaan masyakat dewasa ini membuat hal tsb seolah – seolah hal biasa yang tidak perlu disikapi secara serius.
Namun tidak demikian bagi sosok figur satu ini.Beliau adalah seorang yang konsen secara penuh dan totalilitas peduli terhadap keberadaan dan keselamatan anak yang ada dilingkungan beliau bahkan diluar lingkup yang seharusnya menjadi perhatian banyak pihak.
Beliau adalah Bapak Muhammad Fahmi seorang Calon Legislatif dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Dapil 1 Simpang Empat – BatuLicin. Kab.Tanah Bumbu. Bapak berbadan jangkung dan berkulit putih ini betul – betul peduli dan prihatin juga selalu tergugah untuk merangkul permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat luas.
Apalagi jika hal tersebut menyangkut tentang kehidupan sosial anak dan yang menyangkut kehidupan mereka.
Bapak yang murah senyum ini tersentuh atas maraknya kasus pembulian anak dewasa ini, yang dengan bahasa lain bullying children’s. Beliau secara konsen ingin merangkul permasalahan sosial secara serius.
Salah satu langkah dari banyak gerakan yang beliau lakukan adalah menanggung jawabi anak – anak putus sekolah sudah sekitar 25 orang dan beliau secara langsung juga telah menjadi bapak asuh dari anak anak tersebut.
Dengan langkah langkah yang beliau ambil,
beliau berharaf bahwa permasalahan sosial yang dewasa ini banyak menimpa anak anak kita akan lebih teratasi dan bisa terdeteksi lebih dini dan bisa diambil langkah secara intensif agar lebih bisa diatasi lebih awal.
Agar masa depan anak anak kita gemilang dan mereka tumbuh secara sehat dan cerah dalam menyongsong masa depannya pungkas bapak yang ramah ini.
Pewarta :ACHMAD FAROUK.
Orang ky ini yg perlu kt cr krn dia sangat peduli dgn pendidikan. Padahal orang nya bukan pengusaha dan jg bukan keturunan orang kaya. Bisa di kata kan sosok orang menenggah ke bawah.