BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Akhmad Junaidi, S.H., M.H., Penasehat Hukum Direktur PT. Sinar Bintang Samudra (SBS) H. Nanang Rahman, memberikan pujian tinggi kepada penegak hukum di Jambi atas keberhasilan mereka dalam membongkar kasus yang melibatkan Affandi Soesilo (Koh Apex) terkait pemalsuan dan penggelapan dalam jabatan.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Exselso Caffe A. Yani KM. 4,5 Banjarmasin.
“Sebagai Penasehat Hukum PT. SBS, saya mengapresiasi penegak hukum di Jambi yang telah berhasil mengungkap bahwa Koh Apex terlibat dalam pemalsuan dan penggelapan, ” katanya, Rabu (4/12/2024).
Koh Apex, yang juga dikenal sebagai kekasih artis Dinar Candy, dijatuhi hukuman penjara selama 5,6 tahun.
“Ini membuktikan bahwa hukum tidak mengenal pengecualian dan tidak ada yang kebal dari hukuman,” jelasnya.
Akhmad Junaidi mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu, pengusaha asal Jambi ini berhasil menipu PT. SBS hingga menimbulkan kerugian mencapai Rp. 31 Miliar.
Ia menyebutkan, Ko Apex ini diduga melibatkan pihak lain seperti Dirkrimum Kombes Andri Ananta, Joni Tungkal dan H. Nanang. Akan tetapi dirinya membantah bahwa permasalah ini murni dari klien Ko Apex, tidak ada keterlibatan pihak manapun.
“Isu ada keterlibatan dengan pihak lain itu hanya sebuah opini dan diduga tidak sebenarnya terjadi (tak sesuai fakta) seakan-akan dia orang yang kuat dan kebal hukum,” cetusnya.
Perjanjian lisan yang disepakati dengan Koh Apex adalah 70-30 persen untuk pengoperasian 10 tongkang di Jambi, namun ia tidak berniat untuk memenuhi janjinya,” ungkapnya.
Walaupun keberadaan kapal-kapal tersebut sudah diketahui, hanya enam tongkang yang berhasil dikembalikan berdasarkan putusan pengadilan dan empat tongkang dirubah hak miliknya.
Ko Apex kini dijerat dengan Pasal 263 dan 374 KUHP serta UU Nomor 1 Tahun 1946 terkait tindak pidana penggelapan.
Akhmad Junaidi menegaskan bahwa keputusan ini menunjukkan bahwa hukum tetap ditegakkan dengan adil, tanpa ada pengecualian bagi siapa pun yang melanggar.
“Ada pepatah mulutmu harimaumu, kita ubah jadi mulutmu pengetahuanmu dan mulutmu sumber pengetahuanmu, ” tegasnya.
Ia menambahkan, dirinya memaparkan sebuah pepatah yang berbunyi seperti tidak perlu terkenal atau dikenal tetapi bisa memberikan 1000 kebaikan.
“Daripada terkenal dan dikenal akan tetapi membuat kesalahan, seperti ibaratkan mulutmu harimau menjadi mulut yang memuliakanmu dan mulutmu jadi sumber pengetahuanmu,” pungkasnya. (na)