KOTABARU, shalokalindonesia.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotabaru mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob di wilayah pesisir, sesuai informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi.

Fenomena pasang maksimum air laut ini diperkirakan terjadi pada Oktober hingga Desember, yang juga bertepatan dengan musim penghujan dan angin kencang.

Lathifu Arsyiono, S.STP, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kotabaru, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, terutama yang bermukim di wilayah pesisir.

“Sebagian besar masyarakat tinggal di kawasan yang rawan terdampak banjir rob, angin kencang, dan curah hujan tinggi. Kami imbau agar tetap berhati-hati,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kesadaran, BPBD Kotabaru mengadakan sosialisasi bersama seluruh camat se-Kabupaten Kotabaru. Dalam pertemuan tersebut, camat diminta menyampaikan peringatan ini hingga ke tingkat desa dan RT.

Sebagai langkah mitigasi, BPBD Kotabaru aktif menanam mangrove di sepanjang pesisir untuk mengurangi dampak abrasi yang sering terjadi akibat banjir rob. Langkah ini diharapkan dapat menjadi perlindungan alami bagi masyarakat pesisir.

BPBD juga mengingatkan nelayan untuk berhati-hati saat melaut.

“Kami minta nelayan tidak pergi melaut seorang diri. Jika harus melaut, pastikan membawa perlengkapan keselamatan dan pergi bersama rekan nelayan lainnya,” tambah Lathifu.

Sebagai kabupaten yang terdiri dari banyak pulau, Kotabaru sangat rentan terhadap fenomena alam seperti banjir rob dan angin kencang. BPBD mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu dalam menghadapi potensi bencana ini.

Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan masyarakat Kotabaru lebih siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem di penghujung tahun. Tetap waspada, jaga keselamatan, dan lindungi lingkungan!

(Dam)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *