
TAPIN, shalokalindonesia.com- Forum Demokrasi Milenial (FDM) menghadiri kegiatan sosialisasi bertema “Meningkatkan Partisipasi Generasi Muda Bersama Pers dalam Pengawasan Pemilihan Serentak Kepala Daerah Tahun 2024”.
Acara ini bertujuan untuk mendorong peran aktif generasi muda dan media dalam menjaga transparansi serta integritas demokrasi selama pemilu.
Salah satu narasumber, Yassiana Damhudle, anggota Tim Seleksi Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Kalimantan Selatan 2023, memaparkan materi berjudul “Partisipasi Politik Generasi Muda pada Pemilihan Serentak Kepala Daerah Tahun 2024”.
Ia menekankan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab besar dalam mencegah kecurangan pemilu dan menjaga kualitas demokrasi.
Di sisi lain, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan, Zainal Helmie, membawakan materi tentang “Peran Pers dalam Meningkatkan Partisipasi Politik pada Pengawasan Pemilihan Serentak Kepala Daerah Tahun 2024”.
Dalam pemaparannya, Helmie menyoroti tantangan yang sering dihadapi media, seperti tekanan politik, intimidasi, manipulasi data, hingga keberpihakan media tertentu.
Ia menegaskan bahwa independensi wartawan adalah kunci dalam menyampaikan informasi yang objektif dan terpercaya kepada publik.
Ketua Forum Demokrasi Milenial menyatakan ketertarikannya pada materi Zainal Helmie, khususnya mengenai independensi pers.
“Apakah media benar-benar independen atau justru terpengaruh oleh kepentingan politik dan ekonomi yang dapat membatasi perannya dalam meningkatkan partisipasi publik?” ujar Ketua FDM, mencermati fenomena keberpihakan media terhadap calon tertentu.
Selain itu, Ketua FDM berharap mahasiswa dan pemuda diberikan ruang lebih besar untuk bekerja sama dengan media dalam mengawal demokrasi.
“Bagaimana generasi muda, khususnya mahasiswa, bisa berkolaborasi dengan pers dalam menjaga pemilu yang bersih dan adil?” tanyanya.
FDM Tapin juga menyampaikan harapan agar pemilih lebih rasional dalam menentukan pilihan, memilih berdasarkan penilaian logis dan bukan karena tekanan seperti intimidasi atau politik uang.
“Kami ingin masyarakat memilih dengan hati dan pemikiran rasional, bukan berdasarkan kepentingan atau paksaan,” tegas Ketua FDM.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi langkah awal bagi generasi muda dan media untuk berkolaborasi dalam menciptakan proses pemilu yang jujur, adil, dan transparan.
Sinergi ini diyakini dapat membantu membangun demokrasi yang lebih sehat dan berkualitas di Kalimantan Selatan.