
BANJARMASIN, shalokalindonesia.com— Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Selatan bersama Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan (FH Uniska) Banjarmasin menggelar kegiatan Literasi Media bertajuk “Generasi Muda, Media dan Regulasi: Menumbuhkan Kesadaran Kritis dalam Konsumsi Siaran”.
Bertempat di Aula FH Uniska, acara ini berlangsung semarak dengan dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, hingga praktisi penyiaran.
Acara ini menjadi wadah penting dalam membangun kesadaran kritis generasi muda terhadap konsumsi siaran di tengah derasnya arus informasi. Tiga narasumber berkompeten dihadirkan untuk memperkaya wawasan para peserta.
Mengawali sesi, Drs. H. Gusti Burhanudin, M.Si, Komisioner KPID Kalsel, memaparkan tentang pentingnya “Regulasi Penyiaran”.
Ia menekankan bahwa regulasi bukanlah bentuk pembatasan kreativitas, melainkan upaya melindungi publik, khususnya generasi muda, dari siaran yang tidak sehat.
“Regulasi bertujuan menjaga etika, nilai edukasi, dan kearifan budaya dalam setiap tayangan,” tegasnya.
Selanjutnya, Dr. H. M. Syaukani, ST, SH, M.Cs, M.Kom, dari Bidang Kelembagaan KPID Kalsel, mengajak peserta “Buka Mata, Buka Pikiran” terhadap tayangan televisi.
Ia menekankan bahwa generasi muda harus aktif menjadi konsumen media yang kritis, tidak hanya menikmati tayangan tetapi juga mampu menilai dampaknya.
“Televisi punya kekuatan membentuk opini dan perilaku. Maka, kita harus cerdas mengonsumsinya,” ujar Syaukani.
Menutup sesi, Moh. Muniri, SH, M.Kn, dari Fakultas Hukum Uniska, membawakan materi tentang “Penghormatan dan Perlindungan Kelompok Tertentu”.
Ia mengingatkan pentingnya peran media dalam melindungi hak-hak anak, perempuan, penyandang disabilitas, serta kelompok minoritas.
“Media bukan hanya sarana hiburan, tapi juga alat membangun keadilan sosial dan kesetaraan,” ungkapnya.
Acara berlangsung interaktif dengan sesi diskusi yang menggugah antusiasme peserta. Berbagai pertanyaan kritis dilontarkan, mulai dari isu regulasi siaran digital hingga perlindungan hak konsumen media.
Dalam sambutannya, pihak FH Uniska menyampaikan apresiasi kepada KPID Kalsel atas kolaborasi ini, seraya berharap sinergi dunia akademik dan lembaga penyiaran terus diperkuat demi mencetak generasi muda yang melek media.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Komisioner KPID Kalsel, Burhanudin, menegaskan komitmennya untuk terus mengedukasi masyarakat.
“Kami ingin generasi muda tumbuh sebagai konsumen media yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa menjadi pionir perubahan, mendorong terciptanya ekosistem penyiaran yang lebih sehat, berkualitas, dan mencerdaskan bangsa. (ic)