
BANJARBARU, shalokalindonesia.com– Aroma harum nasi kuning yang mengepul dari dapur Warung Pelita 3 di Jalan Raya Golf, Banjarbaru, pagi itu seperti menyambut tamu istimewa.
Seorang tokoh aktivis perempuan Banua yang dikenal vokal dan inspiratif, Bunda Mona, datang berkunjung untuk menikmati langsung cita rasa khas kuliner Kalimantan Selatan yang tersaji di warung legendaris tersebut, Minggu (25/5/2025).
Dikenal sebagai warung sederhana namun sarat kenangan, Warung Nasi Kuning Pelita 3 menyajikan beragam hidangan khas Banjar seperti nasi kuning, lontong sayur, ketupat Kandangan, hingga berbagai lauk lokal seperti telur balado, ikan haruan masak habang, hingga sambal khas yang menggoda selera.
Bunda Mona tampak duduk santai di sudut warung bersama beberapa warga dan aktivis perempuan lainnya.
Dengan penuh keakraban, ia menyantap sepiring nasi kuning lengkap dengan lauk telur, bihun, dan sambal merah yang pedas menggigit. Sesekali ia tersenyum dan mengangguk, menikmati setiap suapan yang membangkitkan memori masa kecil.
“Ini bukan hanya tentang makanan, tapi tentang rasa yang membangunkan kenangan lama. Dulu waktu kecil, setiap pagi saya suka dibelikan nasi kuning seperti ini oleh ibu saya.
Dan rasa di sini benar-benar mengingatkan saya pada masa itu,” ujar Bunda Mona, matanya berbinar.
Tak hanya mencicipi, kunjungan Bunda Mona juga menjadi ajang silaturahmi dan dukungan bagi pelaku UMKM kuliner lokal.
Ia berbincang langsung dengan pemilik warung, seorang perempuan tangguh yang telah puluhan tahun mengelola tempat makan ini bersama keluarganya.
“Perempuan Banua itu hebat-hebat. Seperti ibu pemilik warung ini, mereka tidak hanya memasak, tapi juga menghidupi keluarga dan menjaga tradisi kuliner kita. Ini adalah bentuk pemberdayaan nyata,” ucapnya penuh semangat.
Menurut Bunda Mona, menjaga kuliner lokal tak kalah penting dari perjuangan sosial lainnya. Karena lewat makanan, nilai budaya, sejarah, bahkan semangat gotong royong bisa terus diwariskan antar generasi.
“Makanan itu bahasa cinta. Dan warung seperti ini adalah tempat kita belajar menghargai akar budaya. Saya sangat mendorong agar masyarakat terus mendukung usaha kecil seperti ini, karena merekalah penyangga ekonomi kita yang sesungguhnya,” tambahnya.
Kunjungan Bunda Mona ke Warung Pelita 3 pagi itu tidak hanya membawa kehangatan, tapi juga membangkitkan semangat para pengunjung lainnya. Banyak yang berharap sosok seperti beliau terus hadir dan mendukung gerakan ekonomi rakyat, terutama yang digerakkan oleh perempuan.
Warung Pelita 3 pun semakin dikenal bukan hanya karena kelezatan masakannya, tapi juga karena menjadi ruang bertemu yang membaurkan cita rasa, budaya, dan harapan.
Sementara itu, Owner warung nasi kuning, Anisa mengaku senang kedatangan tokoh aktivis perempuan.
“Semoga bisa menjadi teladan dan memberikan manfaat untuk semua orang, ” pungkasnya. (mus)