
BANJARMASIN, shalokalindonesoa.com- Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan (KPwBI Kalsel) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung peningkatan literasi dengan memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Pekan Literasi 2025, Senin (5/5/2025)
Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperluas pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya literasi dan budaya membaca hingga minat baca.
Kepala Perwakilan BI Kalsel, Fadjar Mujardi
menyampaikan apresiasi atas sinergi semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini.
Ia menegaskan bahwa peningkatan literasi merupakan fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Pekan Literasi bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah bagian dari gerakan nyata untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam membaca buku,” ujarnya.
Ia menerangkan, literasi tidak hanya terbatas pada aspek keuangan, tetapi juga mencakup kebiasaan membaca yang menciptakan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing.
“Minat baca adalah pintu gerbang menuju masyarakat yang cerdas dan kritis. Melalui Pekan Literasi 2025, kami ingin ikut berperan aktif menumbuhkan semangat membaca di kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas,” katanya.
Bank Indonesia percaya bahwa investasi dalam peningkatan literasi membaca akan berdampak besar terhadap masa depan ekonomi dan sosial bangsa.
Dukungan terhadap Pekan Literasi 2025 menjadi bagian dari langkah strategis dalam menciptakan generasi yang tidak hanya melek finansial, tetapi juga gemar membaca dan berpikir kritis.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bunda Literasi Provinsi Kalsel Hj. Fathul Jannah Muhidin yang mengajak masyarakat menjadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari.
Hj. Fathul Jannah yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalsel menekankan pentingnya akses terhadap buku berkualitas serta pemerataan distribusi buku di seluruh daerah.
“Minat baca masyarakat Indonesia, termasuk di Kalsel, masih tergolong rendah di tingkat ASEAN. Karena itu, kita harus mulai dari sekarang membangun budaya membaca, dimulai dari keluarga,” ujar Fathul.
Fathul Jannah menutup sambutannya dengan harapan agar literasi tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi gerakan bersama menuju masyarakat yang cerdas dan berdaya saing.
“Membaca itu bukan pilihan, tapi kebutuhan. Mari kita jadikan membaca sebagai gaya hidup,” jelasnya.
Pekan Literasi Kalsel 2025 digelar dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia (23 April) dan Hari Buku Nasional (17 Mei).
Dispersip Kalsel menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti bedah buku bersama penulis nasional Dee Lestari dan Ratih Kumala, bazar literasi dan inklusi, lomba mendongeng dan mewarnai untuk anak-anak, perpustakaan keliling, serta lomba jinggel perpustakaan.
Sementara itu, Plt Kepala Dispersip Kalsel Adethia Hailina menjelaskan, kegiatan ini bertujuan membangkitkan semangat literasi masyarakat dan menjadikan membaca sebagai kebutuhan utama, bukan sekadar hobi.
“Melalui literasi, masyarakat bisa meningkatkan taraf hidupnya. Karena itu, kami ingin kegiatan ini tak hanya meriah, tapi berdampak nyata,” katanya.
Meski dilaksanakan di tengah keterbatasan anggaran, Adethia mengaku bersyukur karena acara tetap bisa digelar secara maksimal berkat dukungan dari Bank Indonesia, Bank Kalsel, dan Gramedia Banjarmasin.
“Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang telah membantu terselenggaranya Pekan Literasi ini,” imbuhnya.
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan mampu menarik lebih banyak masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan dan menumbuhkan semangat literasi sejak dini. ( na)
Editor: Erma Sari