
BATOLA, shalokalindonesia.com– Pemerintah Kabupaten Barito Kuala terus berkomitmen meningkatkan efisiensi dan transparansi pelayanan publik melalui digitalisasi pemerintahan.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menggelar Sosialisasi Arsitektur dan Peta Rencana Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang berlangsung di Aula Bahalap Marabahan, Selasa (25/02).
Acara ini dibuka oleh Wakil Bupati Barito Kuala, Herman Susilo, yang menegaskan bahwa implementasi SPBE sangat penting untuk membangun sistem pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel.
“Pemerintah Kabupaten Barito Kuala berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Keterbukaan informasi menjadi elemen kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dengan adanya digitalisasi, pelayanan diharapkan semakin cepat, transparan, dan mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Wabup Herman.
Ia juga menambahkan bahwa penerapan Arsitektur dan Peta Rencana SPBE akan membantu pemerintah dalam pengelolaan data yang lebih baik, mempercepat pengambilan keputusan, serta memperkuat keamanan informasi di lingkungan pemerintahan daerah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, Hery Sasmita, menjelaskan bahwa Arsitektur SPBE ibarat rancangan sebuah bangunan, di mana setiap komponen disusun secara terstruktur agar pemerintahan berbasis digital dapat berjalan optimal.
“Dengan adanya Arsitektur SPBE, kita bisa menentukan bagaimana sistem digital pemerintahan akan dikembangkan dalam lima tahun ke depan. Mulai dari infrastruktur, jaringan, sistem informasi, keamanan data, hingga layanan digital yang akan mempermudah masyarakat dalam mengakses pelayanan publik,” paparnya.
Sementara itu, Peta Rencana SPBE merupakan dokumen strategis yang mencakup:
✔ Visi dan misi digitalisasi pemerintahan
✔ Analisis situasi dan kebutuhan digital saat ini
✔ Rencana strategis dan implementasi lima tahun ke depan
✔ Sistem monitoring dan evaluasi program digitalisasi
Sosialisasi ini menghadirkan tenaga ahli dari PT. Inixindo Widya Iswara Nusantara yang memberikan pemaparan teknis terkait pengembangan SPBE.
Salah satu narasumber, Miftakhia Firdaus, menegaskan bahwa keberhasilan digitalisasi ini sangat bergantung pada sinergi dan komitmen semua pihak di pemerintahan daerah.
> “SPBE bukan hanya soal sistem teknologi, tetapi juga bagaimana pemerintah dapat beradaptasi dengan perubahan digital. Perencanaan ini akan menjadi panduan bagi Kabupaten Barito Kuala dalam membangun layanan digital yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Umar Affandi, selaku Instruktur dan Manajer Edukasi dari PT. Inixindo, serta penyerahan dokumen Peta Rencana SPBE Kabupaten Barito Kuala kepada Pemerintah Daerah.
Dengan adanya Arsitektur dan Peta Rencana SPBE, diharapkan Kabupaten Barito Kuala mampu:
✅ Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam layanan publik
✅ Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan data pemerintahan
✅ Mempermudah akses layanan digital bagi masyarakat
✅ Mendukung integrasi sistem pemerintahan berbasis elektronik
Sosialisasi ini dihadiri oleh pimpinan SKPD, kepala badan, serta tim IT yang mendapatkan wawasan lebih mendalam mengenai implementasi SPBE.
Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi Barito Kuala dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih unggul, berbasis digital, dan kolaboratif, sesuai dengan misi ke-8 BATOLA SATU.
Ke depan, Pemkab Barito Kuala akan terus mengevaluasi dan menyempurnakan strategi digitalisasi ini agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan masyarakat. Transformasi digital di Barito Kuala bukan sekadar konsep, tetapi sebuah langkah nyata menuju pemerintahan yang lebih modern, efisien, dan terbuka.
(Rnld/Foto: Rnld)