BATOLA, shalokalindonesia.com- Buntut dari jalan longsor di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Alalak Batola. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan memberikan beberapa alternatif solusi.

Kasi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan (KPIJ) Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan, Deddy Junaidi

“RDP ini telah disepakati bersama yaitu opsi jangka pendek dan jangka panjang, ” katanya

Ia menyebutkan, jika menggunakan opsi jangka pendek dengan memasang bronjong di sisi jalan tersebut. Tetapi pihaknya perlu mengkaji lebih dalam karena struktur tanah lembek.

“Sedangkan opsi jangka panjang yaitu melakukan perbaikan dengan melalui IJD (Inpres Jalan Daerah),”katanya

Ia bilang, IJD tahap kedua dibuka akhir November 2023 tetapi harus ada syarat yang memenuhi yaitu status jalan harus tertuang dalam surat keputusan (SK) dan memiliki desain jalan. IJD ini merupakan perbaikan jalan daerah menggunakan APBN yang diusulkan daerah kepada pemerintah pusat.

“IJD ini harapan yang prioritas, karena perbaikan jalan ini memerlukan biaya yang banyak dan Batola belum memiliki keuangan yang memadai.

Ia bilang, pihaknya akan berusaha dan mencari solusi dari permasalahan ini.

” Kita juga harus tahu bahwa kondisi jalan di Desa Tanjung Harapan perlu perlakuan yang khusus dan jika menggunakan keuangan daerah harus menghabiskan anggaran Rp77 miliar, ” tambahnya. (shalokalindonesia.com/na)

Editor: Erma Sarkmi, S. Pd
.

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *