MEDAN, shalokalindonesia.com– Kasus penganiayaan yang menimpa Nurmalia (60) dan dua anaknya hingga kini belum juga mendapatkan kejelasan.
Meski laporan telah diajukan ke Polsek Medan Tembung sejak 23 Agustus 2024, dengan nomor LP/B/1250/VIII/2024/SPKT/POLSEK MEDAN TEMBUNG/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA, dugaan pelaku yang berinisial LS, yang diduga pensiunan TNI, masih belum ditangkap dan tetap bebas.
Nurmalia bersama kedua anaknya menjadi korban dugaan kekerasan yang dilakukan oleh LS, yang menggunakan Airsoftgun dan helm sebagai alat untuk menganiaya.
Baca Juga:
Tragisnya, salah satu anaknya, Ardiansyah, meninggal dunia akibat diduga dipukul helm tepat di bagian belakang kepala.
Sementara itu, Nurmalia dan anaknya lainnya diduga dipukul menggunakan Airsoftgun di bagian kepala.
“Kami sudah melapor sejak lima bulan yang lalu, namun sampai sekarang tidak ada kejelasan. Anak saya meninggal dunia akibat pukulan helm di kepala, sedangkan saya dan anak lainnya dipukul dengan Airsoftgun. Kami sangat berharap keadilan, tapi pelaku masih bebas,” ujar Nurmalia dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga:
Nurmalia yang tinggal di Jalan Pusaka Dusun XVIII-Jambe, Percut Sei Tuan, Deliserdang, memohon agar pihak berwenang, seperti Kapolri, Kapolda Sumut, Kapolrestabes Medan, dan Kapolsek Medan Tembung segera menangkap pelaku dan memastikan proses hukum berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Saya hanya ingin keadilan untuk anak saya yang meninggal dan untuk kami yang menjadi korban. Kami ini orang susah, tidak punya apa-apa. Tolong bantu kami,” harapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, meskipun Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dan Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono telah dihubungi, belum ada tanggapan resmi yang diterima.
Baca Juga:
Kasus ini mencuri perhatian publik, mengingat keterlibatan seorang pensiunan TNI dalam tindakan kekerasan terhadap keluarga tersebut. Masyarakat berharap agar pihak kepolisian segera bertindak untuk menegakkan keadilan. (silalah
