
BALANGAN, shalokalindonesia.com – Dunia pertanian sering kali dianggap sebagai profesi tradisional yang kurang menarik bagi anak muda. Namun, anggota DPRD Kabupaten Fathurrahman, menegaskan anggapan ini perlu diubah. Balangan, bahwa
Menurutnya, pertanian di era modern bukan sekadar bercocok tanam secara konvensional, tetapi bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan jika dikelola dengan inovasi dan teknologi.
“Bertani sekarang bukan hanya soal mencangkul di sawah, tetapi bisa dikembangkan dengan teknologi modern, pemasaran digital, hingga peluang ekspor. Jika dikelola dengan baik, hasilnya bisa lebih besar daripada pekerjaan kantoran,” ujar Fathurrahman, Kamis (13/2/2025).
la juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian, yakni minimnya regenerasi petani. Jika tren ini terus berlanjut, ketahanan pangan daerah bisa terancam.
“Bayangkan jika tidak ada lagi anak muda yang mau bertani, lalu siapa yang akan memenuhi kebutuhan pangan kita? Ini saatnya generasi muda mengambil peran, memanfaatkan teknologi, dan mengembangkan pertanian secara lebih profesional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Fathurrahman mengajak para milenial untuk tidak ragu terjun ke dunia pertanian. la menegaskan bahwa sektor ini memiliki potensi besar jika dikelola dengan pendekatan modern.
“Jangan gengsi! Bertani bukan lagi pekerjaan yang ketinggalan zaman. Justru, dengan inovasi dan strategi yang tepat, pertanian bisa menjadi bisnis yang menguntungkan sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan daerah,”tambahnya.
(Shalokalindonesia.com/Sidiq)