BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Ketua Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA) Provinsi Kalimantan Selatan H. Syamsul Bahri R., S.Ag, S.H, M.Pd diundang oleh RRI Pro 1 Banjarmasin dalam rangka dialog interaktif tentang urbanisasi penduduk pasca lebaran Banjarmasin.

Ketua Gemira Kalimantan Selatan ini memberi tanggapan atas banyaknya urbanisasi ke Kalsel khusus nya di kota Banjarmasin, harus disikapi oleh Pemerintah kota dalam hal ini beduk capil agar melakukan pendataan secara jelas dan terukur di tingkat RT, karena RT sebagian dari ujung tombak pendataan juga sebentar lagi ada pesta pemilu.

“Ucapan terimakasih juga kepada RRI Pro 1 Banjarmasin. Kita biasa diundang kalau ada permasalahan sosial secara pribadi dan masyarakat yang memberikan tanggapan – tanggapan sosialnya, ” jelasnya.

Seperti yang kita ketahui, Urbanisasi mengacu pada pergeseran populasi dari daerah pedesaan ke perkotaan, peningkatan bertahap jumlah orang yang tinggal di daerah perkotaan, dan cara-cara di mana setiap masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan ini.

“Terkhusus di Kalimantan Selatan, saat ini populasi di daerah perkotaan telah meningkat secara signifikan juga fluktuatif dari tahun ke tahun dilihat dari data disdukcapil kota madya Banjarmasin, ” jelasnya.

H. Syaiful Bahri mengatakan bahwa data itu mungkin yang terindikasi belum lagi yang tidak tertulis.

“Jadi data yang dikatakan Yusna mungkin yang terdeteksi, belum lagi yang tidak terdeteksi, karena banyak saluran-saluran dari udara, laut bahkan darat misalnya dan sebagainya, ” tuturnya.

Daerah Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin saat ini banyak diminati oleh orang luar pulau, dikarenakan pekerjaan disini dianggap mudah didapat.

Ia berharap, pendataan basic dasarnya di RT yang bisa mendapatkan tingkat akurasi yang bagus dan juga RT lebih mengetahui orang lama dan baru.

Yusna irawan S.E, M.Eng mengatakan dalam pertemuan di RRI Pro 1 bersama H. Syamsul Bahri R., S.Ag,, S.H, M.Pd bahwa urbanisasi saat ini mengalami kenaikan yang signifikan juga fluktuaif, sehingga juga mempengaruhi jumlah penduduk yang terdata.

“Saat ini kita bersama team menyikapi tentang fenomena tahunan ini dengan bersinergi dengan kecamatan, kelurahan dan RT, ” terangnya.

Kita ketahui, dinas dan pendudukan catatan sipil ini adalah tempat melakukan pendataan berdasarkan permohonan, dimana data tersebut berasal dari kelurahan yang berarti ketika ada penduduk yang datang dan keluar.

“Data bersifat permohonan, jadi kita tidak bisa melakukan pendataan secara sendiri juga harus bersinergi dengan pihak terkait seperti dikatakan tadi kecamatan, kelurahan dan RT, ” jelasnya.

Ditahun ini, data yang keluar di bulan Maret itu mencapai 1.600 orang dan yang masuk 1.300 orang.

Editor: Erma Sari, S, pd
Ket foto: Dialog interaktif
Sumber : Youtube RRI Pro 1 Banjarmasin https://www.youtube.com/live/ehRLEpJfp7U?feature=share

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *