
SHALOKAL, INDONESIA, BANJARBARU- Sekolah Rakyat Kalimantan Selatan dan Extinction Rebellion Meratus melaksanakan kegiatan sekolah rakyat bersama anak-anak di taman bundaran Masjid Agung Trikora Banjarbaru, Rabu (8/3/2023)..
Pada kegiatan kali ini kami bersama XR Meratus melakukan edukasi untuk mengenal hewan endemik Kalimantan.
Koordinator XR Meratus, Wira Surya Wibawa menyampaikan, kegiatan ini bertujuan kembali mengenalkan kepada anak-anak terkait hewan endemik di Kalimantan.
“Mungkin sudah banyak yang lupa atau tidak tahu, oleh karena itu kita ingatkan kembali dengan membuka lapak di sekolah Rakyat,” cetusnya.
Kata dia, adapun hewan endemik yang harus kita ketahui sebagai berikut:
1. Bekantan (nama ilmiah: Nasalis larvatus) adalah jenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus Nasalis. Bekantan merupakan hewan endemik pulau Kalimantan yang tersebar di hutan bakau, rawa dan hutan pantai. Ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Bekantan merupakan fauna identitas provinsi Kalimantan Selatan.
2. Burung Enggang
Rangkong, Enggang, Julang, Kangkareng (bahasa Inggris: Hornbill) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Rangkong dapat ditemukan di Indonesia. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.
Makna mendalam filosofi Burung Enggang dalam kehidupan suku Dayak Kalimantan begitu melekat, bahkan dapat kita jumpai dan lihat pada acara kesenian dan budaya di daerah Kalimantan Tengah dimana burung enggang ini kerap digunakan sebagai atribut dibeberapa kesempatan.
3. Orangutan kalimantan
Orangutan Kalimantan, Pongo pygmaeus, adalah spesies orangutan asli pulau Kalimantan. Bersama dengan orangutan Sumatra yang lebih kecil, orangutan Kalimantan masuk kedalam genus pongo yang dapat ditemui di Asia. Orangutan Kalimantan memiliki lama waktu hidup selama 35 sampai 40 tahun di alam liar, sedangkan di penangkaran dapat mencapai usia 60 tahun. (Si)
Editor: Erma Sari, S. pd
Ket foto: Sekolah Rakyat. (Foto: si)