BANJARMASIN,  shalokalindonesia.com– Sebagai bentuk kepedulian dan komitmen terhadap nilai-nilai keagamaan dan sosial masyarakat, keluarga besar Hasnur Group menyalurkan bantuan, untuk suksesnya pelaksanaan Haul ke-132 Syekh Mufti H Muhammad Amin Al-Banjari atau Datu Amin di Benua Anyar Kecamatan Banjarmasin Timur, Kamis malam (24/4/2025)

Pelaksanaan Haul ke ke-132 Syekh Mufti H Muhammad Amin akan dilaksanakan pada 25 April 2025/27 Syawal 1446 H setelah salat Isya di Masjid Al-Amin, Benua Anyar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, keluarga besar Hasnur Group melalui Hasnuryadi Sulaiman menyerahkan bantuan untuk suksesnya acara haul kepada panitia.

Hasnuryadi Sulaiman yang merupakan putra ke 4 pasangan tokoh banua almarhum H Abdussamad Sulaiman Hb dan almarhumah Hj Nurhayati mengatakan, dirinya hanya melanjutkan kebiasaan dari kedua orangtuanya semasa hidup ketika haul para ulama agar berupaya untuk membantu pelaksanaanya.

“Haul Datu Amin adalah momen penting bagi masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya umat muslim. Ini bukan hanya kegiatan keagamaan, tetapi juga ajang mempererat silaturahmi,” tutur Hasnuryadi Sulaiman yang juga merupakan Wakil Gubernur Kalsel.

“Kami Alhamdulilah mendapat amanah untuk ikut juga berkontribusi dan mensukseskan haul tersebut. Semoga dengan bantuan ini, acara haul nanti bisa berjalan lancar dan membawa berkah bagi semua,”sambung tokoh muda Banua yang akrab disapa Bang Hasnur.

Sebelum memberikan bantuan, Hasnuryadi yang juga Owner Barito Putera menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Syekh Mufti H Muhammad Amin atau Datu Amin di Banua Anyar Kecamatan Banjarmasin Timur.

Sekadar informasi dari sumber; Syekh Mufti H Muhammad Amin atau Datu Amin Benua Anyar (lahir sekitar tahun 1840-an), meninggal sekitar tahun 1897) adalah seorang ulama dari daerah Benua Anyar, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Beliau merupakan anak dari Shalihah/Juragan Yakub binti Tuan Giyat/Qadhi Muhammad Saad. Datu Amin juga merupakan cucu saudara tuan Guwat, salah seorang istri Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.

Dia diangkat sebagai Mufti Tua di daerah Kuin pada tahun 1876 (1294 Hijriah). kemudian menjadi Mufti Banjarmasin sejak tahun 1880 sampai 1896. yaitu saat Kesultanan Banjar diserang oleh Hindia Belanda.

Ketika pasukan Hindia Belanda ingin menangkapnya, dia justru bersembunyi di lubang pepahatan kayu ulin yang ada di sekitar rumahnya, sehingga mereka tidak bisa menangkapnya.

Sebelum meninggal, dia pernah berwasiat kepada Syekh Jamaluddin Al-Banjari atau Datu Surgi Mufti untuk menggantikan posisinya sebagai mufti di Banjarmasin dan pada tahun 1989, dilantiklah Datu Surgi Mufti sebagai Mufti di Banjarmasin.(restu/sumber)

Editor : Amran

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *