
KANDANGAN, shalokalindonesia.com– Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kandangan menyatakan kesiapannya untuk menggelar aksi besar-besaran apabila pemerintah tidak segera menanggapi persoalan truk tambang batubara yang melintas di jalan nasional.
Ketua Umum HMI Cabang Kandangan, Nor Akmalia, menyoroti dampak buruk aktivitas pengangkutan batubara tersebut.
Ia menjelaskan bahwa kerusakan jalan akibat truk tambang, meningkatnya risiko kecelakaan, serta terganggunya kenyamanan masyarakat merupakan hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Kami telah mengirimkan surat audiensi kepada Penjabat Bupati Hulu Sungai Selatan, tetapi sampai sekarang belum ada respons. Jika situasi ini terus diabaikan, kami akan mengambil langkah tegas,” ujarnya.
Nor Akmalia juga mengkritik perusahaan tambang yang tidak mematuhi aturan untuk menggunakan jalan khusus.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus bertindak tegas untuk melindungi kepentingan masyarakat.
“Kegiatan ini sangat merugikan. Jalan menjadi rusak, risiko kecelakaan meningkat, dan masyarakat dirugikan. Pemerintah dan perusahaan tambang harus bertanggung jawab atas semua dampak ini,” jelasnya, Minggu (26/1/2025).
Ia mengajak seluruh masyarakat dan aktivis untuk bersatu dalam memperjuangkan keadilan terkait masalah ini.
Jika tidak ada tindakan konkret dari pemerintah dan perusahaan tambang, HMI Cabang Kandangan siap memobilisasi massa dalam jumlah besar.
“Kami siap turun ke jalan jika pemerintah tetap diam. Ini bukan hanya tentang mahasiswa, tetapi juga perjuangan demi hak masyarakat untuk infrastruktur yang aman dan layak,” tegas Nor Akmalia.
Isu truk tambang yang melintasi jalan nasional menjadi masalah yang sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat Kalimantan Selatan. HMI Cabang Kandangan memastikan akan terus memperjuangkan solusi atas permasalahan ini hingga tuntas. (na)
Editor: Erma