!
BANJARBARU, shalokalindonesia. com
Perjalanan panjang sengketa Pilkada Kota Banjarbaru kini memasuki babak akhir di Mahkamah Konstitusi (MK).
Perkara Nomor 05 PHPU.WAKO-XXIII/2025 yang diajukan oleh Muhammad Arifin, seorang Pemantau Pemilu, melalui kuasa hukumnya dari Tim Banjarbaru Haram Manyarah (HANYAR), segera mencapai titik penentuan.
Baca Juga:
Sidang yang paling dinanti akan berlangsung pada Senin, 24 Februari 2025 pukul 08.30 WIB atau 09.00 WITA di Ruang Sidang Gedung MKRI 1, lantai 2, Jalan Merdeka Barat Nomor 6, Jakarta. Agenda utama dalam sidang ini adalah Pengucapan Putusan, yang akan menjadi momen penting bagi keadilan demokrasi di Kota Banjarbaru.
Tim Banjarbaru HANYAR tetap teguh dalam memperjuangkan keadilan, meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk dugaan intimidasi, ancaman, serta kriminalisasi terhadap pemohon dan kuasa hukum.
Dengan semangat fastabiqul khairât (berlomba-lomba dalam kebaikan), mereka berkomitmen menjaga integritas demokrasi tanpa terpengaruh oleh godaan uang atau tekanan pihak tertentu.
Baca Juga:
“Kami hanya takut kepada Allah SWT, bukan kepada makhluk. Perjuangan ini adalah amanah yang harus kami jalankan sesuai dengan prinsip keadilan dan konstitusi,” tegas Ketua Tim Banjarbaru HANYAR, Dr. Muhamad Pazri, S.H., M.H.
Tim Banjarbaru HANYAR berharap agar putusan MK nantinya mencerminkan keadilan bagi masyarakat Banjarbaru, dengan mengabulkan gugatan yang diajukan, termasuk kemungkinan pelaksanaan ulang Pilkada Kota Banjarbaru yang akan diambil alih oleh KPU RI.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjuangan ini, termasuk Lembaga Studi Visi Nusantara sebagai pemohon/pemberi kuasa. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mengawal proses ini dengan doa dan dukungan agar suara pemilih Banjarbaru benar-benar terselamatkan,” ujar Sekretaris Tim Banjarbaru HANYAR, Kisworo Dwi Cahyono, S.P., S.H.
Baca Juga:
Dengan semangat Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing, Tim Banjarbaru HANYAR akan terus berjuang demi tegaknya demokrasi dan keadilan dalam Pilkada Banjarbaru 2025. (rls)
