
SHALOKAL. INDONESIA, BANJARBARU– Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan, menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku di ruang H Aberani Sulaiman, Kantor Setdaprov di Banjarbaru pada Senin (19/12).
Rakor dihadiri Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar sekaligus menyampaikan arahan dan rencana kegiatan yang perlu dilaksanakan di 2023 nanti.
Setelah berhasil masuk ke wilayah nol laporan kasus (area zero reported case) sejak Juli lalu, Pemerintah Provinsi Kalsel saat ini kian memantapkan koordinasi semua pihak terkait, menuju zona putih.
Roy dalam sambutannya menyebutkan, PMK pertama kali mewabah di Indonesia pada Mei 2022 di Jawa Timur dan telah menular di 27 provinsi, termasuk Kalsel yang terjadi di empat kabupaten yakni Tanah Laut, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Tabalong tepatnya di 12 Kecamatan.
Upaya pengendalian PMK dilaksanakan melalui satgas penanganan penyakit kuku dan mulut, dengan langkah penanganan antara lain, pembuatan surveilans percepatan vaksinasi, pengendalian lalu lintas hewan rentan PMK, kecepatan pendataan dan penandaan hewan rentan PMK, dan monitoring serta koordinasi dan evaluasi langkah-langkah yang secara konsisten dengan satgas kabupaten/kota di Kalsel.
Disebutkan, hingga 17 Desember 2022 vaksinasi hewan di Kalsel mencapai 81.581 dosis atau 70,83% dari total vaksin yang telah didistribusikan ke kabupaten/kota sebanyak 115.150 dosis.
Berkat kerja keras ini ujar Sekdaprov, Kalsel mendapat dua penghargaan dari Menteri Pertanian yaitu penghargaan keberhasilan sebagai potensi energi, sebagai provinsi dengan tingkat vaksinasi penyakit mulut dan kuku terbaik.
Terakhir disampaikan catatan yang perlu dilakukan pada 2023 yakni menyusun strategi vaksinasi dan jadwal pelaksanaan di level kabupaten/kota terutama pada sapi, peningkatan sistem biosecurity dan unit peternakan dan pengolahan produk atau hewan, pengawasan lalu lintas hewan rentan PMK, dan peningkatan komunikasi dan edukasi pada masyarakat. (SI)
Editoe: Erma Sari, S. Pd
Ket foto: Rapat koordinasi. (Foto; Adpim)