BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Muhammad Rasad terpilih dari 550 pendaftar se-Indonesia, untuk menjadi imam tetap di negeri kaya minyak tersebut. Meski belum keluar pengumuman resmi, kabar gembira tersebut didapatnya usai dihubungi panitia.

“Ya, saya kemudian diminta untuk mengisi formulir, untuk dikasihkan ke panitia seleksi dari Uni Emirat Arab,” ceritanya, Jumat (26/5/2023).

Pemberitahuan ini didapatnya, setelah lulus tahap akhir sesi wawancara berbahasa Arab di Jakarta, akhir pekan kemarin. Di sana, ia diuji kualitas bacaan, hingga dites sambung ayat sebanyak tiga kali.

“Kenanya Surah Yunus, At-Talaq, dan Surah ‘Abasa,” ungkap lulusan Program Khusus Dai Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) tersebut.

Awalnya ia mengaku ragu untuk meneruskan ikut seleksi, lantaran masih berkuliah di S-2 Hukum Keluarga. Namun saat melihat tingginya semangat peserta lain, ia pun memantapkan niat dan serius menjalani seluruh rangkaian ujian.

“Mama saya juga sempat kurang setuju. Kata beliau orang tua sudah pada tua, masa anaknya pergi jauh bekerja. Akhirnya setelah saya lakukan pendekatan, menyampaikan motivasi untuk terus belajar di sana, sekaligus kalau-kalau ada kesempatan naik haji lebih cepat, beliau pun meridai,” sebut putra ketujuh dari delapan bersaudara tersebut.

Pendiri Taman Tahfiz Al-Ikhwan Jalan Veteran ini mengakui, banyak pengalaman dan pembelajaran yang didapatnya selama di UIN Antasari telah mengantarkannya lolos seleksi ke luar negeri. Di antaranya dilatih menjadi imam di masjid-masjid masyarakat.

“Alhamdulillah sangat menunjang atas perkembangan diri hingga hari ini. Seperti pernah ditempatkan menjadi imam masjid di Kompleks Joko, dekat dengan rumahnya Pak Sagir, Dekan FDIK sebelumnya,” jelas M. Rasad.

Ayah satu anak kelahiran Kuala Kapuas Oktober 1994 ini sekarang menetap di dekat Masjid Al-Ikhwan di kawasan Veteran, mengajar generasi muda untuk menjadi penghafal Al-Qur’an, dan sekaligus memotivasi pemuda lainnya, agar jangan mudah jatuh dari kegagalan.

“Ibaratnya jangan kecewa dalam kegagalan. Dari pengalaman ulun, yang walaupun jatuh sejatuhnya, bisa menjadi motivasi untuk melompat lebih tinggi,” pungkas Muhammad Rasad. (shalokalindonesia.com/rls)

Editor: Erma Sari, S. Pd
Ket foto: Muhammad Rasad. (Foto: Uin)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *