
BALANGAN, shalokalindonesia.com – Menjelang Idulfitri, pedagang beras Khairil Anwar, yang bertempat di pasar Batumandi mengalami lonjakan omzet yang signifikan. Biasanya, dalam satu hari, ia mencatat omzet sekitar Rp2 juta.
Namun, seminggu sebelum Lebaran, angka tersebut meningkat drastis menjadi Rp4 juta hingga Rp5 juta per hari.
Khairil Anwar telah berjualan beras selama empat tahun. Dengan pengalaman yang dimilikinya, ia memahami pola permintaan pasar, terutama saat menjelang hari-hari besar seperti Idulfitri.
Kenaikan penjualan ini dipengaruhi oleh tingginya kebutuhan masyarakat untuk persiapan menyambut Lebaran.
Di tokonya, Khairil menyediakan delapan jenis beras yang berbeda. Jenis beras yang paling mahal di jual dengan jenis mayang jambun.
Berbagai pilihan ini memungkinkan pelanggan menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan masing-masing.
Keberagaman jenis beras yang dijual menjadi salah satu faktor yang menarik minat pembeli.
Meski telah berjualan cukup lama, Khairil masih mempertahankan cara tradisional dalam menakar beras.
Ia menggunakan “tandang”, wadah takaran beras khas yang telah digunakan sejak dahulu. Hal ini memberikan sentuhan tradisional dalam transaksi jual beli di tempatnya.
Menurut Khairil, peningkatan omzet setiap menjelang Idulfitri sudah menjadi tren tahunan.
“Masyarakat cenderung membeli beras dalam jumlah lebih banyak untuk kebutuhan keluarga maupun keperluan berbagi dengan orang lain,” ujarnya.
Selain itu, kepercayaan pelanggan terhadap kualitas beras yang dijual juga menjadi alasan utama peningkatan penjualan.
Khairil selalu memastikan beras yang dijualnya berkualitas baik, sehingga pelanggannya terus kembali untuk berbelanja.
Meski mengalami lonjakan permintaan, Khairil tetap menjaga stok agar bisa memenuhi kebutuhan pelanggan hingga menjelang Lebaran.
Ia juga memastikan harga tetap stabil agar pembeli tidak merasa terbebani dengan kenaikan harga mendadak.
(Shalokalindonesia.com/Sidiq)