
BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan kini semakin bergema di kalangan generasi muda Banjarmasin.
Sejumlah organisasi kepemudaan dan komunitas lingkungan menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema “Banjarmasin Darurat Sampah: Apa Peran Pemuda?” di Warung Kopi Epen, Jalan Flamboyan, Sabtu lalu.
Digagas oleh KNPI Kota Banjarmasin, Komunitas Pepelingasih, dan Perspektif Banjarmasin, forum ini menghadirkan berbagai narasumber dari unsur pemerintah, legislatif, akademisi, hingga aktivis lingkungan, termasuk Wali Kota Banjarmasin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Suasana diskusi berlangsung dinamis. Peserta membahas persoalan mendesak seputar pengelolaan sampah, tantangan mengubah perilaku masyarakat, evaluasi program TPS 3R, hingga ide-ide konkret agar pemuda lebih aktif mengambil peran.
Dalam forum ini, kolaborasi lintas sektor dinilai sebagai kunci. Pemerintah, komunitas, swasta, dan masyarakat harus bergerak bersama untuk menciptakan perubahan nyata. Dan pemuda, menurut para narasumber, adalah kunci utama penggerak perubahan budaya bersih.
Ketua Pepelingasih Kota Banjarmasin, Muhammad Amin Hasani, menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai motor perubahan.
“Anak-anak muda harus paham tentang pentingnya memilah sampah, menjaga lingkungan, dan sadar akan dampak sampah. Sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, mereka yang akan menjadi pemimpin di kota ini,” ujarnya.
Tak hanya berhenti di diskusi, FGD ini juga menjadi ajang konsolidasi memperkuat gerakan aksi bersih-bersih TPS yang telah berjalan di beberapa titik Kota Banjarmasin.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, FGD ini diharapkan bisa menyalakan semangat lebih banyak anak muda untuk bergerak nyata, membangun Banjarmasin yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. (na)