BANJARMASIN, shalokalindonesia.com – Kantor Wilayah DJP Kalimantan Selatan dan Tengah (Kanwil DJP Kalselteng) Bersama Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan lainnya kembali menggelar Publikasi Assets and Liabilities Committee (ALCo) Regional Kalimantan Selatan yang dilaksanakan di Aula Kanwil DJPb Provinsi Kalsel, Banjarmasin

Dalam rangka memublikasikan kinerja fiskal dan ekonomi pembangunan di Kalimantan Selatan, serta untuk memperkuat sinergi Kementerian Keuangan dengan pemangku kepentingan di daerah.

Hadir dalam kegiatan ini perwakilan SKPD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, local expert Kalimantan Selatan, perwakilan instansi pemerintah, serta awak media di wilayah Kota Banjarmasin.

Perekonomian Kalsel Masih Positif Didorong Adanya Peningkatan Aktivitas dan Mobilitas Masyarakat

Kondisi perekonomian Kalsel hingga bulan Mei 2024 masih melanjutkan trend positifnya di tahun 2024. Aktivitas dan mobilitas masyarakat yang terus meningkat menjadi salah satu pemicu tumbuhnya perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan.

Perayaan Hari Raya Idul Fitri yang diikuti dengan cuti bersama Pegawai, serta pencairan gaji ke-13 maupun THR turut menyumbang pergerakan ekonomi di Kalsel dari sisi belanja pemerintah.

Indikator-indikator yang menunjukkan keadaan perekonomian Kalimantan Selatan yang tumbuh positif tersebut antara lain:

1. Pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2024 Kalimantan Selatan sebesar 4,96% sedikit di bawah Nasional yang mencapai 5,11%.2. Tingkat inflasi Mei 2024 masih terkendali dan tercatat deflasi sebesar 0,01% (mtm) atau mengalami mengalami inflasi sebesar 2,63%(yoy), lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 2,84% (yoy).

Tingkat inflasi tertinggi pada Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar 3,34% (yoy).

3. Neraca perdagangan kembali mengalami surplus di Bulan Mei 2024. Neraca perdagangan di Kalimantan Selatan yang mencatatkan surplus US$1.018,40 juta terkontraksi hingga 20,61% dibandingkan Mei 2023.

Penurunan ini salah satunya dipicu oleh turunnya nilai ekspor akibat harga batu bara yang terkontraksi dari tahun 2023

4. Kelompok barang dengan ekspor tertinggi masih didominasi oleh bahan bakar mineral/batubara sebesar US$1.083,50 juta. Pertumbuhan penerimaan Negara dari PNBP dan Kinerja Belanja APBN masih berlanjut Pendapatan APBN hingga Mei 2024 telah terealisasi sebesar Rp8,38 triliun atau 36,23% dari target.

Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023, kinerja pendapatan APBN terkontraksi 27,96%. Walaupun demikian, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan angka pertumbuhan positif yaitu 9,41% dengan realisasi sebesar Rp797,23 miliar.

Dari sisi belanja negara, realisasi total belanja negara sebesar Rp14,96 triliun atau 38,96% dari pagu. Capaian ini meningkat 26,82% dibandingkan tahun lalu. Realisasi Belanja untuk Bulan Mei 2024 terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp3,32 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp11,64 triliun.

Penjelasan lebih rinci untuk pendapatan negara adalah sebagai berikut: Kanwil DJP Kalselteng mencatat realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri mencapai Rp7,46 triliun atau 34,74% dari target, terkontraksi sebesar 29,47% (yoy). Kontribusi terbesar berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp4,73 triliun, kemudian PPN memberikan kontribusi sebesar Rp2,49 triliun.

Tiga sektor yang memberikan kontribusi penerimaan perpajakan terbesar berasal dari sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 35,0%, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 17,0% serta pengangkutan dan pergudangan sebesar 16,5%.

Secara kumulatif, sampai dengan Bulan Mei 2024, mayoritas sektor utama masih tumbuh positif, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian dan Sektor Perdagangan Besar yang mengalami kontraksi.

Kinerja penerimaan negara yang dipungut oleh Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Kalimantan Bagian Selatan sampai dengan Mei 2024 sebesar Rp3,42 triliun.

Penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp125,98 miliar dan penerimaan lainnya Rp3,29 triliun. Tantangan yang dihadapi terkait penerimaan yang dipungut oleh Kanwil DJBC Kalbagsel adalah penurunan harga ekspor komoditas batubara, CPO dan turunannya.

Selanjutnya pada sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi penerimaannya telah mencapai Rp797,23 miliar atau 64,21% dari target, tumbuh 9,41% (yoy). Capaian yang berasal dari PNBP BLU telah mencapai target hingga 50,81%, sedangkan PNBP Lainnya telah mencapai 69,51% dari target. PNBP Lainnya antara lain salah satunya berasal dari PNBP yang dipungut DJKN yaitu PNBP aset, piutang negara, dan bea lelang. (Rls)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *