BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Pekan ini kita akan menikmati libur yang lebih dari pada cukup, yakni di tanggal 8 Februari Peringatan Isra’ Mi’raj, tanggal 9 Februari ditetapkan Cuti Bersama dani tanggal 10 Februari Imlek. Sementara tanggal 11 hari Ahad, kemudian pada tanggal 14 di hari Rabu kita Pemungutan Suara. Pemilu yang untuk efektifitasnya dilibatkan oleh Pemerintah.

“Perlu kita pahami bahwa Rabu itu pertengahan pekan yang juga berpotensi sebagian Pegawai Negeri atau Swasta untuk mengambil cuti di senin dan Selasanya,” ujar Buya Yamin, dalam pesan WAnya, Senin (5/2/2024) sore.

Buya Yamin yang memiliki nama lengkap H. Muhammad Yamin, I.E. merunut libur cuti tersebut adalah untuk kewaspadaan, pertama Buya menyarankan agar nikmati saja libur-libur tersebut bersama keluarga di rumah masing-masing dan lebih baik pengeluaran belanja berwisata ditahan dulu, sebab paska Pemilu yang kali ini memilih Presiden dan Anggota Perlemen akan sangat berpengaruh pada makro ekonomi dalam negeri, pasar sedang menahan dan menentukan sikap setelah hasil Pemilu.

“Jadi kenapa kita tidak cerdas untuk menahan juga, nikmatnya berkumpul keluarga, kemaslah rekreasi rohani dalam Kota saja, insyaaAllah barakah,” Buya Yamin menasehati.

Kedua, kalau pilihan kita ke luar Kota, maka itu menurut Buya sikap yang kurang bijak, dan bahkan keliru jika sampai meninggalkan Pemilu, melepas hak pilih di tanggal 14 tersebut.

“Pilihan setiap kita menentukan masa depan Negara, menentukan siapa yang menang dan tidak terpilih, Buya percaya ketika berlibur adalah kebutuhan, maka yang bersangkutan sudah pada kelas menengah ke atas, kelas intelek yang paham mana calon-calon yang bisa memperbaiki Negeri,” kata Buya Yamin.

Tegas Buya Yamin, kelompok yang tidak bisa dibeli suaranya, suara berkualitas, maka menahan diri dan mengikuti Pemilu kali ini adalah ijtihad Buya Fardhu Ain, karenanya konsekuensinya meraih pahala dan atau sebaliknya ketika memilih atau tidak, dan memilih dengan pikiran berakhlak atau asal pilih saja, apalagi memilih dengan ikhlas atau karena dibayar.

“Bahkan ketika berani menolak money politik, berani melawan intimidasi, apalagi melindungi pemilih lain dari tekanan, maka inilah jihad, insyaaAllah ini Medan jihad dan para malaikat hari itu memenuhi langit-langit Indonesia untuk mencatat kita berada di barisan mana, di kelompok mana, di pihak mana, kemudian tercatat dan akan dipertanggungjawabkan,” Buya Yamin menegaskan lagi.

Ternyata dan semestinya, menurut Buya Yamin, Negara harus juga mempertimbangkan pilihan hari pemilihan, agar pemilihan itu partisipasinya tinggi dan benar-benar pesta kegembiraan tanpa opsi gembira yang lebih menarik, itulah salah satu kecerdasan Penyelenggara Negara jika ingin yang terbaik, baik setiap ikhtiar memperbaiki Negara. (shalokalindonesia.com/jn)

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *