
MARTAPURA, shalokalindonesia.com – Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum), KLHK melepas ribuan satwa burung hasil penangkapan ilegal, di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam, Rabu (10/07/2024).
“Sebanyak 5.004 burung yang dilepas ini merupakan hasil dari operasi pemberantasan peredaran ilegal satwa liar yang berhasil kita aman kan,” ucap Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan, David Muhammad.
“5.004 burung tersebut hasil penyelamatan satwa liar yang akan diperjualbelikan lewat jalur laut tepatnya di Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, pada 5 Juli 2024 lalu,” ucapnya.
Untungnya mendapatkan informasi terkait perdagangan ilegal satwa liar ini yang hendak di selundupkan dikirim ke luar daerah melalui jalur laut.
“Kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada pengangkutan satwa di desa Binuang Tapin yang akan dibawa ke Dermaga Aluh-Aluh Kabupaten Banjar, saat itu diangkut menggunakan dua mobil, dan langsung kita amankan,” tambahnya.
Balai Gakkum sebut akan memperdalam kasus tindak pidana peredaran satwa liar yang dilindungi undang-undang di Kalimantan Selatan.
“Saat ini kita mengamankan dua pelaku berinisial Al (44) dan AH (22) yang melakukan pengangkutan. Serta dua unit mobil sebagai sarana. Ini adalah kejahatan luar biasa yang harus menjadi atensi kami dan semua pihak,” imbuhnya.
Mewakili Gubernur Kalsel, Ahmad Bagiawan selaku Asisten Administrasi Umum Setda Prov Kalsel juga menyampaikan terkait Hard Rilis satwa liar ini.
“Jadi ada dua manfaat nih kegiatan ini selain memang penegak hukum juga pelepasan liar ini tentu menjadikan Tahura Sultan Adam lebih menarik karena menambah kebagusan keindahan dengan kicauannya disini,” ucap Ahmad Bagiawan yang akrab disapa Gia.
Adapun pelepasan ini dilakukan ditahura karena memang sudah terjamin keamanan nya.
“Karena kawasan ini mempunyai penjagaan yang super ketat jadi tidak bisa sembarangan kita masuk kesini dan terjamin dari pemburuan pada satwa liar ini,” lanjut Gia.
Perlu diketahui, banyak jenis burung yang dilepasliarkan ke Tahura Sultan Adam Mandiangin terdapat 10 jenis diantaranya Beo (Gracula religiosa), Cililin (Platylophus galericulatus), Serindit (Loriculus galgulus), Cucak Hijau (Chloropsis sonnerati).
Kemudian Kolibri Ninja (Leptocoma spirata), Madu Kelapa (Anthreptes malacensis), Kacer (Copsychus saularis), Murai (Kittacincla malabarica), Kacamata Belukar (Zopterops auriventer), dan Kapas Tembak (Pycronotus plumosus).
(shalokalindonesia.com/khalid)
Editor: Nanang