BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin kembali menggelar sidang lanjutan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang melibatkan seorang karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) Kalimantan Selatan.
Sidang yang berlangsung mulai pukul 14.00 WITA ini menghadirkan terdakwa beserta sejumlah saksi, sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) turut memaparkan bukti-bukti tambahan yang memperkuat dakwaan.
Baca Juga:
Sidang berlangsung tertib dan lancar dengan pengawalan ketat. Terdakwa terlihat tenang dan kooperatif selama persidangan, namun detail jalannya sidang masih dirahasiakan guna menjaga integritas proses hukum yang masih berjalan
Kasus ini mencuat setelah adanya laporan transaksi mencurigakan di salah satu cabang BSI Kalimantan Selatan.
Penyelidikan yang dilakukan pihak berwenang menemukan dugaan keterlibatan seorang karyawan bank dalam membantu menyamarkan asal-usul dana yang diduga berasal dari tindak kejahatan.
Baca Juga:
Besaran dana yang terlibat masih dalam tahap penyelidikan, namun diperkirakan mencapai jumlah yang signifikan.
Kuasa hukum terdakwa menyatakan akan mengajukan pembelaan terhadap dakwaan JPU. Pihaknya optimistis dapat membuktikan bahwa kliennya tidak bersalah.
“Kami akan membuktikan bahwa klien kami tidak terlibat dalam aktivitas TPPU dan tidak memiliki keterkaitan dengan transaksi mencurigakan yang dituduhkan,” ujar kuasa hukum terdakwa dalam keterangannya.
Baca Juga:
Sidang lanjutan akan kembali digelar dalam beberapa hari ke depan dengan agenda pemeriksaan saksi tambahan serta penyampaian bukti-bukti lanjutan.
Publik menantikan perkembangan kasus ini, mengingat dampaknya terhadap kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan syariah serta sistem keuangan yang transparan dan bersih.
Kasus ini menjadi perhatian luas, tidak hanya di Kalimantan Selatan, tetapi juga di tingkat nasional, mengingat pentingnya menjaga integritas dunia perbankan dari praktik pencucian uang yang berpotensi merugikan perekonomian.
(na)
Baca Juga:
