BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Sidang lanjutan kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dengan terdakwa Darmono kembali digelar di Pengadilan Tipikor Banjarmasin, Selasa (4/3/2025).
Persidangan yang berlangsung terbuka untuk umum ini dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Indra Mainantha Vidi, SH, MH, didampingi dua hakim anggota.
Hadir pula Jaksa Penuntut Umum (JPU) MP. Widha Prayogi, SH, dari Kejari Barito Kuala serta penasihat hukum terdakwa.
Baca Juga:
Agenda sidang kali ini menghadirkan dua saksi kunci, yakni Kades Kolam Kanan, Endang, dan mantan penyidik seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Batola, Fernando, SH. Keterangan dari saksi Fernando menjadi sorotan karena mengungkap adanya dugaan intervensi dalam penyelidikan kasus ini.
Menurut Fernando, saat pihaknya pertama kali memeriksa saksi-saksi dalam perkara ini, mereka memberikan keterangan tertentu.
Namun, setelah adanya aksi dari salah satu LSM, saat pemeriksaan ulang, keterangan para saksi berubah signifikan.
Baca Juga:
Ia juga mengungkap bahwa akibat aksi tersebut, timnya terlambat mengirimkan laporan yang diminta oleh Kejaksaan Agung terkait perkara ini.
“Saat kami ingin melakukan pemeriksaan terhadap saksi lainnya, proses itu tertunda karena adanya aksi kedua, yang kalau tidak salah, melibatkan terdakwa Darmono,” ungkap Fernando dalam persidangan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bukti video dari aksi LSM tersebut kini menjadi barang bukti di persidangan. Dalam rekaman tersebut, terdengar suara seseorang yang diduga adalah Ketua LSM, yang turut dalam aksi demonstrasi terkait kasus ini.
Baca Juga:
Setelah mendengarkan keterangan para saksi, majelis hakim memutuskan untuk menunda sidang selama sepekan dengan agenda lanjutan pemeriksaan saksi lainnya.
Kasus ini terus menjadi perhatian publik, terutama dengan adanya dugaan upaya menghambat penyelidikan. Apakah persidangan berikutnya akan mengungkap lebih banyak fakta baru? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Baca Juga:
