BANJARMASIN, shalokalindonesia.com- Kerusuhan Banjarmasin terjadi pada tanggal 23 Mei 1997. Saat itu Banjarmasin dilanda kerusuhan massal, menyusul kampanye Golkar pada hari terakhir putaran kampanye Partai Persatuan Pembangunan menjelang pemilihan umum legislatif Indonesia 1997. Dilihat dari skala kerusuhan dan jumlah korban serta kerugiannya.

peristiwa yang kemudian disebut sebagai Jumat Membara atau Jumat Kelabu itu termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah Orde Baru. Namun, akibat ketertutupan pemerintah.

tidak ada laporan yang akurasinya bisa dipercaya penuh mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan pada waktu itu. Dibandingkan dengan skalanya, berita-berita pers sangat terbatas dan tidak sebanding.

Spanduk Misterius terbentang di Fly over Hari ini Jumat bertepatan dengan Peringatan hari jumat kelabu dimasa kelam, tidak diketahui pemasangan itu dilakukan oleh organisasi apa.

Spanduk terlihat pasca selesai sholat jumat hari ini dengan diksi yang bertuliskan “BERKACA DARI SEJARAH, SEKALIGUS MEMPERINGATI
TRAGEDI JUMAT KELABU 23 MEI 1997

PESAN MORIL GASAN KITA SEBERATAAN
MENJELANG PILKADA 2024 SUDAH DEKAT

SEMOGA KEJADIAN TERSEBUT TIDAK TERULANG LAGI, KITA SEBAGAI PEMUDA BAHKAN SIAPAPUN BOLEH BERBEDA PILIHAN, TAPI TETAP BERJALAN SESUAI ATURAN.
SESUAI DENGAN BHINEKA TUNGGAL IKA, BERBEDA NAMUN TETAP SATU

JANGAN KARNA POLITIK PEJABAT KITA MASYARAKAT TERPECAH BELAH APALAGI SAMPAI BERCUCURAN DARAH.

MARI KITA SABARATAAN WUJUDKAN KESATUAN DAN KETENTRAMAN KOTA BANJARMASIN.

AL-FATIHAH UNTUK SELURUH ALMARHUM
TRAGEDI JUMAT KELABU 23 MEI 1997”.

Tambahan di akhir bertuliskan “MARI WUJUDKAN PILKADA 2024 SECARA DAMAI DAN TENTRAM”.

SEGALA PERMASALAH CUKUP MENUMPAHKAN SEGELAS KOPI DAN SEBATANG ROKO, JANGAN SETETES DARAH DAN SEBILAH PARANG”.

Namun ada sebuah ciri yang tim kami dapati dilapangan yang juga menjadi identitas spanduk tersebut terbentang, disana terisi sebuah foto dan nama bertuliskan “salam dari ulun, muhammad reza adha”.

Beberapa saat kami coba tanyakan kepada nama yang bersangkutan tentang maksud dan tujuan spanduk tersebut ada di hari Jumat 2024 ini.

Reza adha menjelaskan “Iya Memang benar Pak, saya sendiri yang membentangkan spanduk itu bersama satu rekan seperjuangan saya yang ayahnya sempat terlibat tragedi kerusuhan tersebut yang mengharuskan meregang nyawa, sehingga menelan luka terdalam bagi para keluarga korban sampai hari ini”.

Ditambahkannya “saya hanya berpesan kepada seluruh partai politik jangan sampai hal ini terjadi lagi, apalagi ini menjelang pilkada 2024, terapkan politik yang tentram dan damai.

Dan kita sebagai masyarakat jangan mudah terpancing dinamika politik, apalagi sampai harus memecah belah dingsanak saudara kita sabarataan”. Tegas Reza adha kepada wartawan Shalokal.

Diketahui pembentangan spanduk tersebut berdasarkan beberapa keterangan pengguna lalu lintas, memang benar spanduk itu dibentangkan oleh 2 orang pemuda, dengan satu orang memakai peci sambil berdoa diatas Fly over.

Kalimat akhir dispanduk tersebut mengatakan “Al-Fatihah Untuk seluruh almarhum tragedi jumat kelabu 1997”.

Mari wujudkan pilkada dengan damai dan tentram di september mendatang, rukun badingsanak rakat sabarataan.(shalokalindonesia.com/rz)

Editor: Nanang

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *