BALANGAN, shalokalindonesia.com – Arba Mustamir, yang dikenal sebagai Rabu terakhir di bulan Safar, dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai hari yang memiliki kekhususan tersendiri.
Dalam kepercayaan lokal, hari ini sering kali dikaitkan dengan kedatangan ratusan ribu sumber penyakit dan bahaya, serta ribuan bencana. Oleh karena itu, beberapa komunitas di Kalimantan Selatan, khususnya di Banjar, terus menjaga tradisi untuk mencegah segala kesialan yang mungkin terjadi.
Madrasah Aliyah Darussalam Awayan, sebuah institusi pendidikan di Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, mengadakan amalan tolak bala secara rutin pada Arba Mustamir.
Baca Juga:
Bertempat di Masjid Darul Abrar, seluruh pelajar dari berbagai tingkatan, mulai dari Madrasah Aliyah hingga Madrasah Ibtidaiyah, bersama dengan masyarakat sekitar, berkumpul untuk melaksanakan doa bersama.
Ahmad Suriadi, salah satu guru di MA Darussalam Awayan, menyatakan bahwa kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan yang diikuti oleh seluruh siswa.
“Kami mengisi kegiatan ini dengan berbagai amalan, termasuk Salat Sunnah empat rakaat, pembacaan surat Yasin, dan pengulangan ayat *Salamun Qaulan Mirrabbirrahim* hingga 313 kali. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sholawat Kamilah sebanyak sepuluh kali sebelum doa penutup,” jelasnya pada Rabu (4/9/2024).
Baca Juga:
Acara tersebut dipimpin oleh Ustad Raihanuddin dari Pondok Pesantren Darussalam Awayan, yang membimbing seluruh peserta dalam menjalankan rangkaian amalan dengan penuh khidmat.
Dengan harapan besar, Suriadi menambahkan, “Semoga dengan berkah dari bacaan Yasin dan amalan lainnya, kita semua dilindungi dari segala marabahaya dan mendapatkan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat.”
Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga mengukuhkan solidaritas antara pelajar dan masyarakat setempat dalam menjaga tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Pungkasnya
Baca Juga:
(Rahmad Sidikin/shalokalindonesia.com)
