BANJARMASIN, shalokalindonesia.com– Kasus pembunuhan jurnalis muda Juwita di Banjarbaru terus menyisakan duka dan tanda tanya.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan, Zainal Helmie, menegaskan pentingnya pengawalan ketat terhadap proses hukum agar kasus ini tidak sekadar menjadi catatan hitam yang terlupakan.

“Meski motifnya bukan karena karya jurnalistik, profesi wartawan itu melekat 24 jam. Ini bukan hanya tragedi pribadi, ini duka kita semua,” ujar Helmie dengan nada tegas, Selasa (8/4/2025).

Helmie mendorong aparat penegak hukum untuk menjerat pelaku dengan pasal yang paling berat. Ia menyebut Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana sebagai opsi paling tepat, dengan ancaman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.

Namun, di balik desakan itu, Helmie juga mengungkap adanya sejumlah kejanggalan yang belum terjawab. “Siapa yang bawa motor? Siapa yang nyetir mobil? Siapa yang angkat jasad korban? Ini belum terang,” paparnya.

Ia pun menyatakan keraguannya bahwa aksi keji tersebut dilakukan seorang diri. Meski demikian, ia menahan diri untuk berspekulasi lebih jauh.

“Kita serahkan pada proses pengadilan. Tapi pengawalan tetap harus dilakukan. Jangan sampai gugur di pasal 338,” ujarnya, merujuk pada pasal pembunuhan biasa dengan ancaman hukuman lebih ringan.

Helmie juga mengajak seluruh insan pers agar tetap berpijak pada fakta. Ia menekankan pentingnya data di lapangan sebagai dasar sikap dan reaksi organisasi wartawan.

“Kalau nanti fakta di persidangan tidak sesuai dengan dakwaan, kami PWI bersama organisasi pers lainnya akan bersuara. Kita tidak boleh diam,” tandasnya.

Kasus ini telah menjadi sorotan publik dan menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan terhadap setiap insan pers—baik dalam maupun di luar tugas jurnalis. (na)

Editor: Erma Sari, S. pd

Iklan

Share:

Shalokal Indonesia

Shalokal Indonesia adalah media online dibawah PT Shalokal Mediatama Indonesia dengan kantor di Kalimantan Selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *